GUNUNGKIDUL, Suara Muhammadiyah - Gunungkidul, salah satu daerah di Yogyakarta yang terkenal dengan kekurangan sumber air bersih, sering menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan air warga. Melalui kolaborasi antar berbagai pihak, termasuk perusahaan kereta api PT KAI DAOP 6 dan Lazismu Mantrijeron, kini hadir sebuah harapan baru. Setelah resmi menyerahkan dana CSR nya, kini pembangunan tandon air permanen di dua lokasi strategis di Gunungkidul mulai berjalan, menandai langkah nyata menuju keberlanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Pada bulan lalu, KAI DAOP 6 telah menyerahkan dana CSR nya melalui Lazismu Mantrijeron sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk memberdayakan masyarakat. Penggunaan dana ini untuk membangun infrastruktur vital yang selama ini sangat dibutuhkan. Pembangunan tandon air ini dilakukan di dua lokasi utama. Lokasi pertama di Desa Sampang Kapanewon Gedangsari pada Kamis (25/09). Dan lokasi kedua di Desa Sidoharjo Kapanewon Tepus pada Jum'at (26/09). Kapasitas masing-masing tandon mencapai 25.000 liter, mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga warga setempat.
Warga tampak penuh semangat saat pelaksanaan peletakan batu pertama. Pak Agus Sudarto, salah satu warga di Prigi, Sidoharjo, Tepus, mengatakan, "Ini adalah harapan besar bagi kami. Tandon air bersih ini akan membantu kehidupan kami. Dengan adanya tandon air permanen, kami tidak lagi khawatir kekurangan air saat musim kemarau. Dan InsyaAllah ini akan sangat membantu kehidupan sehari-hari kami."
Lokasi 1 : di Sengonkerep, Sampang, Gedangsari, Gunungkidul
Lokasi pertama pembangunan tandon air permanen berada di Kapanewon Gedangsari. Tepatnya di Dusun Sengonkerep RT 01 RW 04, Desa Sampang, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, pada Kamis (25/09). Dalam acara ini, hadir dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mantrijeron, PCM Gedangsari, Dukuh Sengonkerep, Lurah Sampang serta warga setempat.
Acara diawali dengan ramah tamah. Kemudian prosesi peletakan batu pertama oleh PCM Gedangsari, Lurah Sampang, PCM Mantrijeron dan Lazismu Mantrijeron. Ketua PCM Gedangsari, H. Paijo, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya program ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Lazismu Mantrijeron dan PT KAI DAOP 6 yang telah membantu mewujudkan pembangunan tandon air ini. Semoga keberadaan tandon air ini dapat memenuhi kebutuhan warga dan mencegah kekurangan air saat musim kemarau,” ujarnya.
Paijo menambahkan, tandon yang akan dibangun ini nantinya dapat menampung lebih banyak air. Sebelumnya, tandon hanya dapat menampung dengan kapasitas kecil. Warga juga memiliki tandon air kepasitas kecil lainnya, tapi karena bocor , jadi tidak dapat memenuhi kebutuhan hingga sore hari. Desa sampang merupakan desa tertinggi dan ketika ingin mendapatkan air, warga harus turun sejauh 1 KM. Jadi harapannya warga dan masjid bisa mendapatkan akses air yg lebih tinggi. an bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Kami mengucapkan selamat datang dan selanjutnya kami mengucapkan terimakasih atas tersedianya untuk membangunkan tandon air. Memang kondisi masyarakat di Sampang ini memiliki kesulitan dalam hal kebutuhan air bersih, dan harus hemat air. Terimakasih karena sudah mengupayakan kebutuhan air bagi warga dusun Sampang. Semoga ini menjadi amal jariyah bagi keluarga besar PT KAI DAOP 6 dan Lazismu Mantrijeron," ungkap syukur Supardi, Lurah Sampang.
Lokasi 2 : di Prigi, Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul
Lokasi pertama pembangunan tandon air permanen berada di Desa Padukuhan Prigi, RT 04/RW 01, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus, Gunungkidul, berlangsung pada Jum’at (26/09). Hadir dan selanjutnya melakukan prosesi peletakan batu pertama oleh PCM Mantrijeron, PCM Tepus, Lurah Sidoarjo, Kapolsek, Koramil, Dukuh Tepus, dan jawatan sosial Tepus.
Waluyo selaku perwakilan dari PCM Tepus menjelaskan, rencana pembangunan tandon berkapasitas 20.000 - 25.000 ini diharapkan bisa terbangun dengan lancar. Nantinya dapat bermanfaat untuk masyarakat Dusun Prigi yang kurang lebih mencakup 36 KK dengan 70 jiwa.
“saya mengucapkan terimakasih atas kepeduliannya terhadap masyarakat kami, karena permasalahan air di Gunungkidul tidak pernah selesai. Semoga kerjasama dapat terus beranjut, karena cakupan di kapanewon Tepus ini sangat luas. Namun kebutuhannya masih belum dapat semua terpenuhi. Semoga menjadi keberkahan bagi semuanya," ungkap Kristyo Nugroho, S. AP, perwakilan dari Kapanewon Tepus.
Suhaibun Febrianto selaku Plt Kepala Kantor Lazismu Mantrijeron menyampaikan, “Kami berkomitmen untuk terus mendukung program-program sosial yang bermanfaat dan berkelanjutan. Semoga pembangunan ini dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana. Dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat di Gedangsari dan Tepus, Gunungkidul. Kami juga berharap, pembangunan tandon air ini dapat meningkatkan kualitas hidup, dan mendukung keberlanjutan program sosial di daerah ini.”
Program ini menunjukkan bahwa gerakan kolaboratif PT KAI DAOP 6 dan Lazismu, kolaborasi antara perusahaan, lembaga sosial, dan masyarakat mampu menciptakan solusi berkelanjutan. Pihak PT KAI DAOP 6 berharap, pembangunan ini bisa menjadi inspirasi untuk program serupa di daerah lain.Selain memenuhi kebutuhan air, keberadaan tandon ini semoga mampu meningkatkan ekonomi lokal. Juga semoga dapat memperbaiki kesehatan masyarakat, dan menjaga keberlanjutan lingkungan. (Nur’aini Puji Lestari)
