Kolaborasi LKHP dan Latin, Unimus Luncurkan Hutan Wakaf Pendidikan

Publish

4 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
45
Foto istimewa

Foto istimewa

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) meresmikan Hutan Wakaf Pendidikan sebagai langkah nyata pelestarian lingkungan berbasis wakaf. Peresmian ini terlaksana melalui kerja sama strategis dengan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN), bertempat di Kampus Unimus, Senin (1/9/2025).

Acara launching ini dihadiri Ketua PP Muhammadiyah Dr M Busyro Muqoddas, SH, MHum, Ketua LHKP PP Muhammadiyah Dr phil Ridho Al-Hamdi, MA, Dewan Pakar Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah Ir Syafii Latuconsina, perwakilan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Jawa Tengah, serta jajaran pimpinan Cabang Muhammadiyah dari Belik, Pemalang dan Kalibawang. Hadir pula Badan Pembina Harian Unimus, Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi, MPd, Wakil Rektor, para dekan, dosen, dan civitas akademika Unimus.

Hutan Wakaf Pendidikan dibangun di lahan seluas ±3.000 m² di lingkungan kampus, yang akan dikembangkan menjadi ruang hijau produktif sekaligus laboratorium hidup. Program ini dirancang untuk menjadi model pengelolaan hutan berbasis nilai Islam, pemberdayaan komunitas, serta keberlanjutan lingkungan.

Rektor Unimus, Prof Dr Masrukhi, MPd, menegaskan bahwa kolaborasi ini mencerminkan komitmen Muhammadiyah dalam merestorasi alam dan memberdayakan tanah wakaf.

“Kami ingin mengimplementasikan semangat menghijaukan lahan kosong, terutama tanah wakaf Muhammadiyah, agar tidak terbengkalai. Dengan inisiatif hutan wakaf ini, kami berharap dapat melestarikan alam Indonesia. Hari ini langkah awal itu kami tandai dengan penanaman bibit pohon bersama di Kampus Unimus,” ungkapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah, diwakili Mahfud Munajad, turut memberikan apresiasi atas inisiatif ini. “Model hutan wakaf ini bukan hanya solusi spiritual, tapi juga langkah strategis untuk rehabilitasi hutan di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Kami siap berkolaborasi dengan Muhammadiyah dan Unimus untuk penyediaan bibit dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Dr M Busyro Muqoddas menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan ekologi berkeadilan. Peluncuran Hutan Wakaf Pendidikan ini adalah simbol konkret Muhammadiyah dalam menciptakan lingkungan yang sehat, sejahtera, dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Melalui kolaborasi etis dan edukatif dengan berbagai pihak, Muhammadiyah hadir untuk memberikan solusi bagi problem kehutanan di Indonesia,” jelasnya.

Busyro menambahkan bahwa gagasan hutan wakaf bukan sekadar program seremonial, tetapi merupakan terobosan strategis Muhammadiyah dalam mengintegrasikan nilai keagamaan, pemberdayaan masyarakat, dan tanggung jawab ekologis.

“Gerakan wakaf ini harus kita lihat sebagai model keberpihakan Muhammadiyah terhadap masa depan bumi. Hutan wakaf adalah cara kita mengembalikan fungsi tanah wakaf sebagai ruang produktif, yang tak hanya memberi manfaat spiritual, tetapi juga manfaat sosial-ekonomi dan ekologis. Ini adalah ijtihad sosial Muhammadiyah untuk generasi mendatang,” tegasnya.

Beliau juga menggaris bawahi bahwa ke depannya, Muhammadiyah akan memperkuat advokasi kebijakan publik agar konsep hutan wakaf dapat diadopsi lebih luas. “Kami berharap pemerintah daerah maupun pusat bisa melihat inisiatif ini sebagai model yang bisa direplikasi di berbagai wilayah Indonesia. Muhammadiyah siap membuka ruang dialog, membangun jejaring lintas sektor, dan mengawal agar tanah wakaf kita menjadi benteng peradaban ekologis, bukan sekadar aset tidur,” ungkap Busyro.

Rangkaian acara dimulai dengan pemaparan site plan Hutan Wakaf Pendidikan, penanaman pohon secara simbolis, dan talkshow tematik bersama tokoh Muhammadiyah, akademisi, dan aktivis lingkungan. Diskusi membahas isu strategis seperti keadilan pengelolaan sumber daya alam, ekonomi restoratif, dan kebijakan kehutanan berbasis hak milik.

Selain itu, dilakukan penandatanganan kerja sama antara Unimus, LATIN, dan LHKP, termasuk MoU antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unimus serta perjanjian kerja sama antara Program Studi Agribisnis dengan LATIN dan LHKP.

Peluncuran ini menjadi langkah awal pembentukan komunitas epistemik Muhammadiyah dalam isu kehutanan sosial dan ekologi berkeadilan. Dalam jangka panjang, Hutan Wakaf Pendidikan Unimus diharapkan menjadi role model nasional dan pusat inovasi konservasi berbasis wakaf, yang menggerakkan kolaborasi antara akademisi, aktivis, lembaga keagamaan, pemerintah, dan masyarakat luas. (Humas/Nurvi)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Kaprodi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Bandung Riri....

Suara Muhammadiyah

15 November 2024

Berita

Perguruan Muhammadiyah Setiabudi Pamulang Launching PPDB Tahun Ajaran 2025/2026 TANGSEL, Suara Muha....

Suara Muhammadiyah

7 September 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah  – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menjadi tuan rumah k....

Suara Muhammadiyah

13 September 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Nonformal (Dikdasmen....

Suara Muhammadiyah

7 August 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menggelar kegia....

Suara Muhammadiyah

26 February 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah