SIAK, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa KKN MAs kelompok 11 bersama pelaku UMKM Kampung Buantan Besar, Kec. Siak melaksanakan kegiatan “Sosialisasi dan Pelatihan Digitalisasi Pemasaran UMKM” di Balai Asosiasi. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja kelompok 11 yang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan memperluas pemasaran UMKM, Kamis (28/8).
Kegiatan ini membahas berbagai aspek digitalisasi UMKM, mulai dari Strategi Pemasaran, strategi media sosial, yang kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan akun platform E-commerce berupa Shopee. Para pelaku UMKM juga diberikan pelatihan terkait pengelolaan akun seperti, cara menambahkan produk, cara mengelola keungan, jasa pengiriman, pengiriman barang, dan fitur-fitur lainnya yang diperlukan.
Acara sosialisasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN MAs kelompok 11 ini dihadiri oleh 17 pelaku UMKM Kampung Buantan Besar. Pemateri dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan digitalisasi UMKM adalah Febri Prayuda, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fatimah Windi Astuti, Fakultas Ilmu Kesehatan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh kepala dusun Kolam Hijau, yaitu bapak Armia yang sekaligus membuka acara kegiatan sosialisasi.
“Pelatihan digitalisasi UMKM sangat penting dilaksanakan di kampung Buantan Besar guna mendorong kemajuan dan memperluas pemasaran UMKM. Kami berharap bahwa kegiatan ini dapat menciptakan perubahan yang berkemajuan bagi UMKM kampung ini,” ujar Armia. Armia juga menambahkan bahwa besar harapannya kegiatan ini bisa memberikan ilmu baru kepada pelaku UMKM dalam pemasaran produk dan pengelolaan bisnis secara efisien di kampung Buantan Besar.
Pemateri juga menyampaikan bahwa sosialisasi dan pelatihan ini sangat diperlukan untuk menunjang digitalisasi pemasaran UMKM. “Kami sangat berharap bahwa setelah kegiatan ini, produk UMKM yang ada di Kampung ini dapat lebih dikenal oleh Masyarakat luas,” ujar Nabilah, salah seorang mahasiswa prodi Manajemen Pemasaran.
Penyampaian materi pada kegiatan ini menggunakan metode presentasi interaktif, serta demo langsung penggunaan aplikasi shopee. Peserta pelaku UMKM juga antusias selama kegiatan berlangsung. Selain itu, ada juga kesempatan untuk berinteraksi bersama pelaku UMKM melalui sesi diskusi.
“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN dari Muhammadiyah yang telah mencoba untuk membantu UMKM kampung ini melalui kegiatan ini. Dengan ini, kami jadi lebih tau bahwa produk yang kami buat bisa dipasarkan melalui aplikasi shopee,” tutur Leni, salah seorang pelaku UMKM.
Dorong UMKM Kota Ringin Go Digital
Kelompok 15 KKNMAs Desa Kota Ringin melaksanakan program kerja kunjungan dan pencerdasan kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dasar UMKM melalui pelatihan pemasaran digital, personal branding, serta penguatan administrasi dan manajemen usaha.
Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa mendatangi sejumlah unit usaha lokal, antara lain Koperasi Beringin Jaya (kelapa sawit), pengrajin lidi kelapa sawit, serta beberapa kedai. Kegiatan ini dikemas dengan edukasi seputar digitalisasi UMKM dan strategi menjangkau pasar yang lebih luas.
Rezza Fahlevi, salah satu pelaksana program kerja, menyampaikan bahwa kelompoknya bersama ketua KKN, Jhidan, juga memperkenalkan sistem administrasi dan manajemen berbasis web sebagai inovasi digital untuk membantu UMKM lebih tertata dan adaptif dengan perkembangan teknologi.
Salah satu pengrajin lidi kelapa sawit, Yatno, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang sudah berbagi ilmu tentang UMKM dan digitalisasi. Semoga bisa membantu usaha kami semakin maju,” ujarnya.
KKNMAs Kelompok 15 menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Panitia Pusat dan Lokal KKNMAs 2025, LPPM PTMA, serta Majelis Diktilitbang Muhammadiyah atas dukungan dan fasilitasi yang telah memastikan kegiatan ini berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Kota Ringin dalam memanfaatkan potensi limbah sawit secara lebih produktif, sekaligus membuka peluang ekonomi baru yang berdaya saing di era digital.
