PAYAKUMBUH, Suara Muhammadiyah – Dr. Irwandi Nashir, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Payakumbuh, menegaskan bahwa kemurnian ajaran agama harus dijaga melalui komitmen dalam pengamalan dan ketaatan pada syariat. Hal ini disampaikannya dalam acara silaturahmi warga Muhammadiyah Kecamatan Payakumbuh Utara, Sumatera Barat, Sabtu (12/4/2025).
Dalam ceramahnya, Irwandi menyoroti konsep ri'ayah (pemeliharaan) dalam Al-Qur'an sebagai kunci mencegah penyimpangan ajaran tauhid. Ia merujuk Surah Al-Hadid ayat 27 yang menggambarkan bagaimana ajaran Nabi Isa AS mengalami kerusakan akibat kelalaian umat dalam merawatnya. "Tanpa ri'ayah, nilai-nilai agama rentan terkikis oleh perubahan zaman," ujar dosen Fakultas Tarbiyah UIN Bukittinggi tersebut.
Lebih lanjut, Irwandi menjelaskan bahwa prinsip ri'ayah telah menjadi fondasi gerakan Muhammadiyah sejak awal. Kesungguhan dalam menjaga konsistensi ajaran Al-Qur'an dan Sunnah, menurutnya, menjadi alasan organisasi ini mampu bertahan lebih dari satu abad. "Komitmen generasi pendahulu dalam memelihara visi dakwah menjadikan Muhammadiyah relevan hingga kini," tambahnya.
Ia juga memaparkan tiga tingkat ri'ayah yang wajib diamalkan muslim. Pertama, ri'ayatul a'maal (memelihara amal) dengan mengikhlaskan niatan hanya untuk Allah. Kedua, ri'ayatul ahwal (memelihara kondisi) melalui kejujuran dan muhasabah diri. Ketiga, ri'ayatul awqoot (memelihara waktu) dengan memastikan setiap momen digunakan untuk hal produktif.
"Amal ibadah harus dilandasi rasa syukur atas kemudahan dari Allah, bukan sekadar rutinitas. Sementara integritas dan evaluasi diri menjadi tameng dari penyimpangan," tegas Irwandi. Pesan ini ia harap menginspirasi kader Muhammadiyah untuk terus memperkuat peran organisasi dalam menjaga nilai-nilai Islam di tengah kompleksitas kehidupan modern.
Acara yang dihadiri puluhan anggota Muhammadiyah tersebut juga menguatkan komitmen untuk meningkatkan sinergi dakwah dan pendidikan di tingkat lokal.