Kenapa Al-Qur'an Diwahyukan Secara Bertahap?

Publish

12 April 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
432
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

Oleh: Donny Syofyan

Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Al-Qur`an diturunkan secara bertahap dari waktu ke waktu. Lewat tulisan ini, saya ingin menguraikan bagaimana contoh spesifik dari Al-Qur`an dapat menjelaskan bagaimana sifat bertahap dari wahyu yang diturunkan.  Contoh umum dari hal ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah, “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS 2: 219). 

Allah SWT menjelaskan wahyu-Nya kepada manusia agar mereka bisa merenungkannya. Lewat ayat ini seolah-olah terserah kepada manusia apakah mereka mau minum khamar atau tidak. Ya, ada dosa di dalamnya dan itu lebih besar daripada manfaatnya. Namun ayat ini menyerahkan keputusan kepada Anda.

Kemudian di surah lain, An-Nisa ayat ke-43, terdapat petunjuk yang lebih jelas, “Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan” (QS 4: 43). Tetapi ini bukan petunjuk yang melarang minum khamar secara keseluruhan. Ini pada dasarnya, sekali lagi, diserahkan kepada manusia. Anda boleh minum jika mau, tetapi jangan shalat dalam keadaan mabuk, sampai kamu tahu apa yang kamu ucapkan. Jadi ketika kamu sudah sadar, barulah kamu boleh shalat.

Namun kemudian pada akhirnya dalam surah Al-Maidah ayat 90 disebutkan, “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung” (QS 5: 90). Di sini ada petunjuk yang lebih jelas bahwa Anda harus menjauhi minuman keras dan perjudian.

Kita bisa melihat di sini penurunan aturan secara bertahap. Perlu diingat bahwa ini semua adalah ayat-ayat Madaniyah, yang berarti bahwa selama fase Mekah selama 13 tahun, ketika Nabi Muhammad berada di sana selama beberapa waktu, mungkin setahun atau lebih di Madinah, Muslim sudah ada. Mereka shalat dan mereka adalah Muslim yang baik, tetapi mereka mungkin saja masih meminum khamar. Mengonsumsi khamar tidak dilarang oleh Islam pada saat itu. Kemudian untuk beberapa lama beberapa orang mungkin tetap minum khamar karena belum ada larangan yang jelas.

Kemudian secara bertahap dan akhirnya kaum Muslimin berhenti meminum khamar sama sekali. Perintah yang jelas datang dalam surah Al Maidah ayat 90, yang disebut sebagai salah satu surah terakhir yang diturunkan. Jadi apa artinya ini? Ini bermakna bahwa ketika kita membaca Al-Qur`an, kita harus menyadari bahwa ada beberapa situasi yang digambarkan dalam Al-Qur`an. Anda bisa melihat Muslim di masa itu berperilaku, bertindak sebagai Muslim yang baik, tetapi mereka belum tentu mengikuti semua aturan, karena semua aturan belum diturunkan.

Ini juga memberi kita wawasan tentang toleransi yang Allah SWT miliki terhadap manusia. Minum khamar jelas membawa banyak keburukan, belum lagi berbicara tentang penyakit yang diakibatkan oleh minum alkohol dan minuman keras lainnya. Allah SWT Maha Pengasih dan Penyantun. Allah SWT mengizinkan Muslim yang baik untuk tetap melakukan beberapa hal yang nantinya Allah SWT tahu akan Dia larang, namun Dia membiarkannya untuk sementara waktu.

Ini memberi kita wawasan tentang bagaimana kita dapat memperkenalkan Islam secara bertahap kepada orang lain. Sekarang sebagai Muslim yang taat, kita harus mengikuti semua aturan tanpa terkecuali. Tentu saja kita mungkin tak sanggup atau gagal, tetapi seharusnya kita punya niat untuk mengikuti semua aturan Allah. Tetapi ketika kita berbicara kepada orang lain tentang agama Islam, kita tidak perlu menumpuk seluruh aturan kepada mereka sekaligus, semisal “Ini adalah daftar panjang hal yang harus dilakukan dan ini adalah daftar panjang hal yang terlarang di kerjaan.”

Boleh jadi hal ini terlalu berat bagi orang lain. Ini bisa membuat mereka kewalahan dan menjauhkan mereka dari agama Islam sejak awal. Jadi, lebih baik mengenalkan sesuatu kepada orang lain secara bertahap, tanpa menyembunyikan apapun, tanpa mengaburkan apapun. Jawablah pertanyaan mereka jika mereka bertanya, tetapi jangan berlebihan memberi mereka seluruh daftar aturan sekaligus. Berikan mereka waktu untuk berkembang. Biarkan mereka memiliki ruang untuk mempelajari Islam sebagai agama baru buat mereka.

Itulah contoh bagaimana wahyu diturunkan secara bertahap. Dan mengetahui hal ini akan membantu kita memahami Al-Qur`an dengan lebih baik. Jika tidak, kita bisa menyesatkan diri sendiri. Kita bisa sampai pada ayat seperti yang kita sebutkan dalam Al-Baqarah. Dikatakan di sana mereka bertanya tentang minum khamar dan berjudi, dikatakan keduanya adalah dosa, tetapi juga ada manfaatnya, tetapi dosanya lebih besar dan orang mungkin menyimpulkan dari situ, "Oh, sepertinya Al-Qur`an mengizinkan kita minum alkohol."

Itu artinya kita harus lebih sadar akan isi Al-Qur`an secara umum dan tidak terburu-buru mengambil keputusan hanya dengan melihat satu ayat Al-Qur`an. Mungkin ada ayat lain yang memberikan perincian lebih lanjut dan yang mungkin datang kemudian, dan karena itu lebih berlaku untuk keadaan kita saat ini. Kita perlu mengetahui hal itu agar kita dapat menyatukan semuanya dan kita dapat membuat Allah SWT ridha dengan melakukan apa yang telah Dia perintahkan kepada kita.

Oleh karena itu, penting sebagai kunci untuk mengungkapkan makna Al-Qur`an bagi kita untuk mengetahui bahwa Al-Qur`an diturunkan secara bertahap dan lebih dari itu aturan-aturan diberikan secara bertahap kepada umat Islam. Kita tidak boleh terpaku pada aturan sebelumnya kalau-kalau ada aturan selanjutnya yang perlu kita ketahui.

Maka bagaimana kita bisa mengetahui semua ini? Dengan membaca Al-Qur`an dengan cermat, dengan membaca ayat-ayat terkait, dengan memeriksa indeks Al-Qur`an untuk kata dan makna terkait dan dengan melihat susunan Al-Qur`an secara tematis, maka Anda dapat melihat semua ayat yang membahas topik tertentu di tempat yang sama. Sekarang banyak buku yang memberi kita susunan tematis. Terlalu banyak untuk disebutkan, tetapi Anda bisa menemukannya di toko buku tempat buku-buku Muslim dijual, atau Anda dapat melakukan pencarian internet sendiri untuk susunan tematis Al-Qur`an. *


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Muhammadiyahku, Muhammadiyahmu, Muhammadiyah yang Menggembirakan “Harmoni Kemanusiaan: Pengab....

Suara Muhammadiyah

25 October 2024

Wawasan

Refleksi Milad 59 dan Revitalisasi Fungsi Kokam Oleh: Badru Rohman, Kokam Sukoharjo Sejak awal ber....

Suara Muhammadiyah

2 October 2024

Wawasan

Memperingati Milad Muhammadiyah  ke-111 dan Milad UHAMKA ke-66 Oleh: Harinaredi, M.Pd Kesadar....

Suara Muhammadiyah

18 November 2023

Wawasan

Oleh:  Drh. H. Baskoro Tri Caroko. LPCRPM PP Muhammadiyah Bidang Pemberdayaan Ekonomi, Seni Dan....

Suara Muhammadiyah

29 July 2024

Wawasan

Sebuah Alasan untuk Tetap Semangat Berkarya Oleh: Heriyanti, Kepala SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta, ....

Suara Muhammadiyah

22 May 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah