SIDENRENG RAPPANG, Suara Muhammadiyah - Kemah Tahfidz dan Bahasa VIII Pesantren Muhammadiyah–Aisyiyah se-Sulawesi Selatan dirancang sebagai ajang strategis untuk membina generasi santri yang unggul, cerdas, dan berakhlakul karimah, pada awal September 2025 mendatang.
Dalam rangka menyukseskan misi pembinaan tersebut, Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan secara resmi menunjuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidenreng Rappang sebagai panitia pelaksana sekaligus tuan rumah kegiatan ini.
Penetapan ini ditandai dengan penyerahan surat keputusan oleh Ketua LP2M, KH Lukman Abd Shamad, Lc, MPdI, kepada Ketua PDM Sidrap, Dr KH Syamsu Tang, MPd, dalam acara silaturrahim yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Sidrap, Pangkajene, pada Senin (13/5).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris LP2M, Dr Muh Ali Akbar, MPd, Wakil Ketua LP2M, Haidir Fitra Siagian, SSos, MSi, PhD, serta unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah, dan organisasi otonom Muhammadiyah Kabupaten Sidrap.
Lukman menyampaikan bahwa penunjukan Sidenreng Rappang sebagai tuan rumah, merupakan hasil kesepakatan pada kegiatan serupa tahun lalu di Kota Palopo. Selain kesiapan daerah dalam berbagai aspek, letak geografis Sidenreng Rappang yang berada di tengah wilayah Sulawesi Selatan menjadikannya lokasi strategis dan mudah diakses peserta dari berbagai daerah.
Ketua PDM Sidenreng Rappang, KH Syamsu Tang, menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung suksesnya kegiatan ini. Seluruh sumber daya Muhammadiyah Sidenreng Rappang, termasuk amal usaha di bidang pendidikan dan pesantren, akan dikrahkan untuk mendukung kegiatan yang dinilai penting dalam membina karakter dan kompetensi santri Muhammadiyah.
“Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang, melalui Bupati H Syaharuddin Alrif, SIP, MM, juga telah menyatakan dukungan penuh dan siap bersinergi dengan Muhammadiyah,” ujarnya.
Kemah ini akan mempertandingkan berbagai cabang lomba, termasuk yang diadaptasi dari Olimpiade Ahmad Dahlan di Bandung dan Kemah Santri Nasional di Karanganyar. Hal ini bertujuan, untuk mempersiapkan kontingen Sulawesi Selatan menghadapi ajang-ajang nasional secara lebih terarah dan maksimal. (m)