Kejutan Besar di MIF 2024, Peluang Kerja dan Hadiah Umrah Menanti

Publish

31 July 2024
mif
mui
pwm

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
184
Foto Istimewa

Foto Istimewa

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Makassar Islamic Fair (MIF) garapan Muhammadiyah dan MUI Sulawesi Selatan (Sulsel) akan dimulai besok, tepatnya Rabu, 31 Juli 2024. Rencananya, kegiatan itu akan dibuka langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy di Center Point of Indonesia, Pantai Losari, Kota Makassar.

Untuk warga Sulsel, sangat dianjurkan datang bersama keluarga untuk menyaksikan kemeriahan expo terbesar, terlama dan terlengkap itu yang akan berlangsung selama 26 hari. Setidaknya, event itu terbagi menjadi tiga kegiatan besar yakni pameran, kuliner dan tabligh akbar.

“Jadi event ini bermula setelah PW Muhammadiyah Sulsel dan MUI Sulsel menandatangani nota kesepahaman. Itu ditandatangani pada 4 Maret 2024 lalu. Baru, makanya EO-nya ini menganggap waktunya sangat singkat, event sebesar ini biasanya dipersiapkan selama setahun,” ungkap Ketua Panitia MIF, Mustari Bosra dalam keterangannya.

MIF dan Ekonomi Syariah

Menurut Mustari, kegiatan besar itu dilakukan dengan tujuan untuk mempopulerkan sistem ekonomi syariah di Sulsel. Wakil Ketua MUI yang juga Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sulsel itu menyebut sasaran utama kegiatan itu adalah generasi muda.

“Jadi ini event pertama kali, tujuannya adalah untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi syariah sekaligus mendorong generasi muda untuk terjun ke dunia bisnis, terutama generasi muda Islam. Sebagaimana kita tahu kan, Nabi Muhammad ini pedagang,” ujar dia.

Mustari lalu menjelaskan sistem ekonomi syariah tidak terbatas hanya untuk orang-orang yang beragama Islam. Para pelaku bisnis atau usaha yang latar belakangnya non muslim bisa dikategorikan syariah jika unsur-unsurnya terpenuhi.

“Perlu saya jelaskan, yang namanya bisnis syariah itu tidak mutlak pelakunya harus muslim. Orang-orang non muslim yang melakukan bisnis tapi sesuai dengan nilai-nilai syariah, sesuai petunjuk Al-Qur'an dan sunnah. Contohnya perbankan kan banyak dimiliki oleh orang non muslim, tapi itu syariah karena sesuai dengan petunjuk syariah. Sepanjang cara berbisnisnya terhindar dari riba, manipulasi, spekulasi, dan penipuan,” ungkap Mustari.

Mustari bercerita jika MIF 2024 itu tak sekadar mencari keuntungan ekonomi. Muhammadiyah dan MUI Sulsel, kata dia, sepakat untuk memasukkan unsur edukasi dalam setiap kegiatan selama expo berlangsung.

“Event kita ini berbeda dengan yang sejenisnya karena kita ini kan penyelenggaranya MUI dan Muhammadiyah, dan kita branding dengan Makassar Islamic Fair. Jadi selain mencari profit, kita juga akan menyajikan kegiatan edukatif, seni budaya islami dan ada juga kegiatan olahraga,” kata Mustari.

MIF, Olahraga dan Silaturahmi

Selain aktivitas ekonomi, olahraga juga menjadi bagian tak terpisahkan. Sehari setelah perayaan hari kemerdekaan, MIF membuka sesi jalan santai bersama semua pihak yang terlibat dalam kegiatan, termasuk para pengunjung.
Jalan santai itu akan dilakukan pada 18 Agustus 2024 di sekitar pantai losari. Tak tanggung-tanggung, event itu menyediakan hadiah utama berupa dua paket umroh. Hadiah utama itu berasal dari dua sponsor, yakni PT MH Wisata Mapasa milik Politeknik Muhammadiyah dan Makassar, sementara satunya lagi dari Kesturi.

Ragam kegiatan itu dilakukan untuk merekatkan silaturahmi antara sesama muslim di Sulsel, dan juga antara muslim dan non muslim.

“Jadi ini tujuannya selain bisnis, ini juga menjalin ukhuwah diantara sesama umat islam dengan orang non muslim, kita juga ajak masuk ke situ, kalau ada pengunjung non muslim, itu dalam rangka membina kerukunan diantara kita,” tutur Mustari.

Sementara, lokasi utama kegiatan itu berada di Wisma Negara dan pekarangan Masjid Asmaul Husna 99 Kubah, CPI.

“Wilayah Lego-lego tidak masuk, karena wilayah itu sudah ada yang tempati,” kata Mustari.

Muhammadiyah Bakal Boyong Kader Ramaikan MIF

PW Muhammadiyah Sulsel telah memberikan anjuran kepada semua unsur yang berada di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk berpartisipasi di event MIF. Selain kampus, institusi kesehatan dan sekolah Muhammadiyah juga akan dikerahkan untuk meramaikan kegiatan itu.

“Nah Muhammadiyah ini kan ada di semua daerah, itu sudah ada instruksi dari Pimpinan Wilayah agar semua amal usaha, mulai dari Perguruan Tinggi dan sekolah untuk berpartisipasi pada kegiatan ini. Apakah dengan menyewa stan, atau mendatangkan massa. Juga dipersilahkan untuk melaksanakan kegiatan keagamaan di sana,” ucap Mustari.

Ia mengaku, pihak panitia pelaksana telah berkoordinasi dengan PW Muhammadiyah Sulsel untuk memberi surat kepada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).

Namun, AUM yang tidak mendapatkan surat dan tetap ingin berpartisipasi diharapkan untuk menghubungi panitia MIF. Termasuk jika ada AUM yang ingin menyewa stan yang disediakan panitia.

“Kita menyiapkan lebih dari 200 stan ukuran 3x3. Para pelaku UMKM boleh menyewa stannya. Awalnya kita pasarkan tujuh juta per-stan, namun setelah dibahas beberapa kali dalam rapat, untuk UMKM hanya perlu membayar lima juta,” kata Mustari.

Menariknya, bagi pelaku UMKM pemula dibolehkan membayar stan dengan biaya hanya Rp 500.000. Ketentuan itu berlaku dengan kesepakatan bahwa hasil penjualan harian dibagi dengan panitia. Hitungannya, panitia memperoleh 25 persen dari hasil penjualan, dan 75 persen untuk pemilik jualan.

Pembayaran itu berlaku hingga pelaku UMKM berhasil mencukupkan bagi hasil di angka Rp 5.000.000, sesuai dengan harga normal penyewaan stan.

Meski demikian, kata Mustari, karena kegiatan itu berfokus untuk mengembangkan ekonomi syariah, pelaku UMKM yang penjualannya terbilang rendah tidak akan dibebani.

“Bagaimana kalau pendapatan sehari misalnya hanya 500 ribu, atau pendapatan keseluruhannya tidak besar, nah panitia memberi keringanan agar membayar semampunya. Ketika kegiatan itu berakhir pada 26 Agustus, selesai pula lah semua kesepakatan, tidak ada utang,” ujar Mustari.

MIF dan Job Fair

Untuk anak muda yang masih pusing mencari pekerjaan, berkunjung ke lokasi MIF adalah pilihan yang tepat. Sebab, pelaksana kegiatan telah bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan job fair. Apa itu?

Job Fair adalah salah satu rangkaian kegiatan yang membuka peluang pekerjaan bagi generasi muda yang masih menganggur.

“Untuk kalangan yang belum punya kerja, di lokasi MIF bisa langsung diwawancarai dengan pihak perusahaan yang sedang membutuhkan karyawan, kalau cocok bisa langsung diterima kerja, tentu pihak perusahaan itu punya aturan main yang harus dipenuhi calon karyawan,” terang Mustari.

MIF Bakal Launching 3 Program Jitu

Mustari membeberkan rencana penutup kegiatan MIF akan diisi dengan launching tiga program jitu. Program itu berupa gagasan solutif untuk mengatasi berbagai persoalan di Sulsel, khususnya di Kota Makassar.

“Ada tiga gerakan yang akan dilaunching dalam kegiatan itu, pertama Akselerasi Pengembangan Ekonomi Syariah, kita akan beri nama singkatan Garda Appisara yang berarti menyandarkan kepada syariat, jadi segala sesuatu yang akan dilakukan apakah sesuai dengan syariat atau tidak,” ujar dia.

Dalam hal masalah kekinian, termasuk judi online dan prostitusi, Mustari juga mengaku telah memiliki rencana yang digagas bersama dengan inisiator kegiatan.

“Kedua, untuk gerakan penanggulangan penyakit sosial, kita akan beri nama Garda Arena Sial, jadi kita akan kawal. Itu kepanjangannya, Gerakan Apresiasi, Dakwah, Antisipasi dan Rehabilitasi Penyakit Sosial. Kedepan kita mau, yang menganggur ini yang suka lain-lain akan kita lakukan pembinaan. Muhammadiyah kan gerakan dakwah, sementara MUI mengawal umat. Tentu mau diperbaiki kesejahteraannya, akhlak, ibadah dan keimanan,” ungkap Mustari.

Sementara, program terakhir yang akan dilaunching merupakan solusi universal bagi permasalah yang sedang dihadapi umat manusia kini. Persoalan itu berupa kebiasaan masyarakat Indonesia menyisah dan membuang-buang makanan.

Mustari menilai perbuatan demikian sangat tidak terpuji. Selain itu, membuang-buang makanan juga bisa mengakibatkan tingginya gas metana yang mengakibatkan efek gas rumah kaca yang memperburuk kondisi iklim.

“Ketiga, Indonesia kan ranking 1 dalam hal membuang-buang makanan, beberapa bulan terakhir ini kan kita lihat di berita, Indonesia itu ranking 1 dalam membuang-buang makanan se-Asean. Kalau dirupiahkan, itu kita membuang sampai 551 triliun per tahun. Karena Al-Qur'an melarang. Jadi kita mau launching gerakan anti mubazir, dan makan minum berlebihan. Itu disingkat Garda Makmun,” tutup dia.

Sekadar diketahui, bagi para pengunjung MIF nantinya telah disediakan lokasi parkir kendaraan tanpa tarif. Panitia MIF bakal menugaskan beberapa penjaga kendaraan yang akan bergantian berjaga.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Aisyiyah Yogyakarta menggelar acara launching Pro....

Suara Muhammadiyah

23 July 2024

Berita

MEDAN, Suata Muhammadiyah - Pejabat Konsul pada Konsulat Amerika dan Produser film dokumenter Hamtra....

Suara Muhammadiyah

23 March 2024

Berita

Muhammadiyah Tanggamus Bergerak Cepat Respons Banjir dan Longsor  Berikan Bantuan dan Pengobat....

Suara Muhammadiyah

3 June 2024

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) Kecamatan Siwalan, Drs. Sapuan s....

Suara Muhammadiyah

20 November 2023

Berita

SRAGEN, Suara Muhammadiyah - Pandemi Covid-19 telah memberikan banyak pelajaran, diantaranya ad....

Suara Muhammadiyah

5 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah