Kebudayaan Jangan Hanya Dinikmati, Tapi Harus Jadi Transformasi Nilai

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
447
Haedar Nashir. Foto: Cris

Haedar Nashir. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Indonesia memiliki khazanah kebudayaan dan kesejarahan yang sangat kuat. Menurutnya, hal tersebut menjadi modal penting bagi Indonesia di masa depan.

Bagi Haedar, ada tiga nilai yang membuat Indonesia kokoh sebagai bangsa. Pertama, agama. Agama telah hidup dalam denyut nadi bangsa Indonesia.

 “Apa pun agamanya dan apa pun latarbelakang suku, daerahnya. Dan karena itu siapa pun yang mencoba mencerabut agama dari budaya Indonesia dia tidak memahami Indonesia,” ucapnya saat Peresmian Ruang Pamer Zona Muhammadiyah untuk Indonesia di Museum Muhammadiyah Kompleks Kampus Terpadu Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Senin (3/2).

Kedua, kebudayaan. Selain agama, kebudayaan juga melekat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Apa pun latarbelakang dan konstruksi kebudayaan, termasuk menyangkut kebudayaan daerah. “Kebudayaan itu sudah membentuk kebudayaan nasional,” katanya.

Ketiga, Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Dan itu menjadi sebuah hasil budaya bangsa. “Lima sila itu sebenarnya pantulan dari jiwa, agama, kebudayaan, dan proses pergumulan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan,” tuturnya.

Haedar menegaskan, jika ketiga hal tersebut dipegang oleh seluruh pemimpin, elite, dan warga bangsa baik dalam kehidupan bangsa maupun dalam bernegara, Indonesia akan tetap berada dalam koridor sebagaimana yang telah digariskan oleh para pendiri bangsa.

“Tapi, kita kurang memahami itu, sehingga kemudian banyak yang tercerabut dari kebudayaan, agama, dan Pancasila,” ungkapnya.

Haedar melihat masih ada penyempitan wawasan mengenai kebudayaan. Pemahaman yang sempit itu dapat berdampak pada cara pandang masyarakat dalam menghargai keberagaman, mengembangkan kreativitas, serta membangun peradaban yang lebih maju.

“Jika ini yang hidup, kita tidak akan maju. Karena pada titik itulah atau pada batas itulah kita mengukur kekuatan mentalitas kita. Jadi seni budaya tidak jadi proses transformasi nilai yang hidup untuk membawa sentuhan nilai-nilai kemanusiaan dalam orientasi hidup kita,” ujarnya.

Menurut Haedar, kekayaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia belum mengalami transformasi progresif menjadi pranata atau institusi kebudayaan yang efektif dalam mendorong kemajuan bangsa. Meskipun kaya akan budaya, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk membangun fondasi sosial, ekonomi, dan politik yang berkelanjutan.

“Jadi kebudayaan hanya untuk dinikmati saja. Kebudayaan tidak ditransformasi menjadi institusi yang membuat kita ini kaya nilai,” jelasnya.

Di situlah perlunya dihidupkan kembali kebudayaan sebagai transformasi nilai yang dapat meresap ke dalam kehidupan sosial dan bernegara. Kebudayaan tidak hanya menjadi sebuah warisan, tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang mampu memperkuat karakter bangsa dan mendorong kemajuan bangsa.

“Kebudayaan harus kita bangkitkan sebagai transformasi nilai, dan memiliki cita rasa tersendiri dan kemudian ketika kita maju nantinya nilai kebudayaan tersebut tidak turut tercerabut dari akarnya,” tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiya....

Suara Muhammadiyah

9 December 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengungkapkan kesedihan mendalam ata....

Suara Muhammadiyah

1 August 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka memperingati hari Pahlawan 2023, Ketua Umum Pimp....

Suara Muhammadiyah

10 November 2023

Berita

TEMANGGUNG, Suara Muhammadiyah - Agenda rotin akhir semester ganjil Pondok Pesantren Al-Mu&rsqu....

Suara Muhammadiyah

3 January 2024

Berita

GRESIK, Suara Muhammadiyah - Media pembelajaran memiliki peran penting dalam proses pendidikan karen....

Suara Muhammadiyah

11 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah