Jumlah Santri Putri Lampaui Putra, Daurah Tahfidz Muhammadiyah Sulsel Cetak Sejarah Baru

Publish

5 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
48
Foto Istimewa

Foto Istimewa

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah — Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Prof Dr H Ambo Asse, membuka secara resmi Daurah Tahfidz dan Bahasa Arab Angkatan III yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) PWM Sulsel. Pembukaan berlangsung di Masjid Subulussalam Al-Khoory, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sabtu, 5 Juli 2025.

Pada pelaksanaan kali ini, santri putri untuk pertama kalinya diikutsertakan dalam program daurah. Jumlahnya bahkan melampaui peserta laki-laki. Dari total 112 peserta, sebanyak 57 berasal dari kalangan santri putri dan 55 dari santri putra. Seluruh peserta berasal dari sebelas pesantren Muhammadiyah yang tersebar di berbagai wilayah Sulawesi Selatan.

Program daurah ini sebelumnya hanya diikuti oleh santri putra. Keterlibatan santri putri dalam angkatan ketiga menandai perluasan jangkauan dan meningkatnya partisipasi pesantren Muhammadiyah terhadap program kaderisasi penghafal Al-Qur’an yang diinisiasi LP2M PWM Sulsel.

“Ini adalah kemajuan yang patut disyukuri. Dari empat pesantren pada angkatan pertama, kini bertambah menjadi sebelas. Jumlah peserta pun meningkat secara signifikan. Ini menunjukkan program ini mendapat kepercayaan yang semakin luas,” ujar Ambo.

Selama dua bulan, seluruh peserta akan menjalani pembinaan dalam format karantina. Santri putra ditempatkan di Pondok Pesantren Babul Ilmi Malino, sedangkan santri putri menjalani program di Ma’had Al-Bir Unismuh Makassar. Peserta tidak diperkenankan membawa telepon seluler atau menerima kunjungan selama program berlangsung.

Ambo menyampaikan bahwa karantina ini dirancang untuk menciptakan suasana yang tenang, teratur, dan mendukung proses penghafalan secara maksimal. Ia juga menekankan bahwa para santri tidak hanya sedang menghafal teks, melainkan sedang berperan sebagai penjaga kemurnian wahyu Allah.

“Allah berfirman dalam Al-Hijr ayat 9, bahwa Dia-lah yang menurunkan Al-Qur’an dan Dia pula yang menjaganya. Maka kalian, para penghafal, menjadi bagian dari penjagaan itu,” ucapnya.

Dalam amanah tersebut, Prof Ambo juga meluruskan kekeliruan umum yang masih ditemukan di masyarakat, termasuk di kalangan mahasiswa dan pengajar, mengenai jumlah ayat Al-Qur’an. Ia menegaskan bahwa jumlah ayat yang benar adalah 6.236, bukan 6.666 seperti yang sering disebut. “Pengetahuan dasar seperti ini penting. Kita harus menghitung sendiri, tidak sekadar mengutip tanpa kajian,” katanya.

Ambo juga menyoroti pentingnya pemahaman terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW dalam pelaksanaan ibadah. Ia mengingatkan bahwa banyak praktik ibadah seperti jumlah rakaat salat berasal dari penjelasan Nabi, bukan dari teks Al-Qur’an semata. Oleh karena itu, menolak sunnah akan membuat umat kehilangan pedoman dalam menjalankan ajaran Islam secara utuh.

Sementara itu, Ketua LP2M PWM Sulsel, Lukman Abd. Shamad, mengajak seluruh peserta Daurah Tahfidz dan Bahasa Arab Angkatan ke-3 untuk menjadikan momentum 10 Muharam atau Asyura sebagai semangat dalam menempuh program pembinaan tersebut.

“Anak-anak harus fokus. Buang jauh-jauh pikiran lain. Harus punya tekad yang kuat,” tegasnya di hadapan peserta daurah yang mayoritas merupakan pelajar tingkat menengah.

Lukman juga mengimbau para orangtua untuk memberikan dukungan penuh kepada putra-putri mereka selama mengikuti program. Menurutnya, faktor gangguan dari luar, termasuk komunikasi melalui telepon, menjadi salah satu penyebab rendahnya capaian peserta pada angkatan sebelumnya.

“Kami berharap tidak ada intervensi atau gangguan dari luar, karena itu bisa menghambat konsentrasi anak-anak. Angkatan kedua banyak yang gagal karena terlalu sering terganggu,” ujarnya.

Daurah Tahfidz dan Bahasa Arab merupakan program unggulan LP2M PWM Sulsel yang dirancang untuk mencetak generasi penghafal Al-Qur’an yang tidak hanya mumpuni secara hafalan, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan integritas kepribadian. Melalui program ini, Muhammadiyah Sulsel berharap dapat memperkuat tradisi pesantren sekaligus menyiapkan generasi Islam yang berkemajuan. (Hadi)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (DIKTILITBAN....

Suara Muhammadiyah

9 October 2023

Berita

KL, Suara Muhammadiyah - Asia Pacific Youth Leaders Summit merupakan konferensi pemuda internasional....

Suara Muhammadiyah

28 July 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Bertempat di halaman SD Unggulan ‘Aisyiyah (SDUA) Ngemplak, sebua....

Suara Muhammadiyah

24 February 2025

Berita

BELITUNG, Suara Muhammadiyah - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, me....

Suara Muhammadiyah

19 September 2023

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Program Studi D3 Teknologi Elektromedis Politeknik Muhammadiyah (Polt....

Suara Muhammadiyah

17 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah