YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pada Senin, 20 November 2023 dilaksanakan pertemuan Pondok Pesantren KAUMAN Padang Panjang yang didampingi Badan Pembina Pesantren (BPP) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dihadiri oleh Ketua PP Prof. Syamsul Anwar dan sekretaris pak Asep, serta LP2 PP Muhammadiyah.
Pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka percepatan kemajuan pondok pesantren KAUMAN Padang Panjang menjadi Pesantren berskala Internasional.
Keinginan ini bukan tanpa alasan, pondok pesantren KAUMAN Padang Panjang dari sisi usia sudah 96 tahun. Tamatannya sudah mampu melanjutkan pendidikan ke 9 negara dunia. Dan begitu juga dari luar negeri, santri dari Thailand pun belajar di pondok pesantren ini.
Sebagaimana target yang ditetapkan PWM terhadap Pondok Pesantren KAUMAN Padang Panjang adalah pencapaian 1000 santri untuk tahun pelajaran 2024/2025. Untuk mencapai target ini tentunya harus didukung dengan sarana dan prasarana yang dapat menampung santri baik di madrasah maupun asrama.
Dr. Bakhtiar, ketua PWM Sumbar, menyampaikan bahwa Pondok Pesantren KAUMAN Padang Panjang sangat berpotensi menjadi Pesantren Internasional. Hal ini terbukti bahwa hingga saat ini sudah sembilan negara yang dimasuki oleh tamatan pesantren ini. Selain itu KAUMAN juga sudah memiliki santri yang berasal dari Luar Negeri, lanjut Bakhtiar.
Prof. Syamsul Anwar menyampaikan bahwa KAUMAN sudah punya solusi untuk mencapai ini. Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya terhadap rencana baik ini.
Setelah kegiatan bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini, Tim Pondok Pesantren KAUMAN bersama BPP dan PWM pun menuju MBS Prambanan. Salah satu pesantren Muhammadiyah yang dijadikan tempat studi tiru. Tim KAUMAN pun disambut oleh mudir dan pimpinan lainnya. Suasana keakraban pun terbangun dengan baik, sambil saling mengisi untuk pengembangan pesantren Muhammadiyah.
Pondok pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang meskipun sudah lama dan telah memiliki kemajuan yang luar biasa, tetap belajar dan mengupgrade ilmu. Hal ini dalam rangka melihat kelebihan pesantren lainnya dan memodifikasinya.