MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Irwan Akib, MPd memberikan pujian atas sejumlah capaian membanggakan yang telah diraih Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) di usianya yang ke-61. Hal itu ia sampaikan saat memberikan amanah dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Unismuh Makassar, di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh, Selasa, 25 Juni 2024.
Dalam sambutannya, Irwan menyoroti keberhasilan Unismuh Makassar dalam meraih akreditasi unggul, yang menurutnya patut disyukuri bersama. "Sekarang, Unismuh Makassar di periode ini telah sukses meraih akreditasi unggul dan ini patut kita syukuri bersama," ujarnya.
Irwan menjelaskan bahwa Unismuh Makassar adalah salah satu dari 12 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) di Indonesia yang sudah meraih akreditasi unggul. Jumlah ini terbilang masih sangat sedikit di Persyarikatan Muhammadiyah yang memiliki sebanyak 172 PTMA di seluruh Indonesia, termasuk satu di Malaysia.
Irwan menyampaikan hal ini saat menghadiri puncak Milad ke-61 Unismuh di Balai Sidang Muktamar Kampus Unismuh. Ia juga memberikan apresiasi kepada Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh yang hadir dalam acara tersebut.
"Akreditasi unggul yang telah dicapai tentu harus disyukuri. Mensyukurinya masih butuh kerja keras dan kerja ikhlas untuk bisa membawa Unismuh tidak hanya akreditasi unggul tetapi juga mencapai yang dicita-citakan rektor saat ini, yakni mendapatkan akreditasi internasional," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa dari 172 PTMA, baru dua yang masuk pada ranking internasional, yakni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yang usianya lebih muda dari Unismuh.
Menurut Irwan, pada usia 60 tahun ke atas, sebuah perguruan tinggi diharapkan makin lincah untuk menjadi terakreditasi internasional dan bisa masuk pada posisi-posisi ranking internasional, termasuk dari sisi peminat jumlah mahasiswa asing.
Irwan mengungkapkan bahwa UMS telah kedatangan 8.000 peminat mahasiswa asing, sementara UMY tidak kurang dari 6.000 peminat mahasiswa asing, meskipun tidak semua bisa diterima. Ia menekankan bahwa di PTMA tidak ada istilah bersaing, tetapi bersinergi untuk berfastabiqul khaerat atau berlomba-lomba melakukan kebaikan untuk umat, bangsa, dan negara.
"Inilah mengapa Muhammadiyah bisa berusia lebih dari 100 tahun. Dan Unismuh bisa bertahan sampai 61 tahun karena berfastabiqul khairat," ujarnya.
Irwan juga mengingatkan bahwa mahasiswa Unismuh pada era tahun 90-an sampai tahun 2000-an telah menghadapi berbagai dinamika, namun semua itu bisa dilewati dengan baik. Ia menekankan bahwa tantangan dan dinamika yang dihadapi justru membuat Unismuh semakin maju dan semakin memberikan kontribusi positif bagi perkembangan perguruan tinggi, umat, dan bangsa.
"Kalau membangun PTMA dengan ketulusan, apapun tantangan yang dihadapi dapat dilewati dengan baik," tutupnya.
Dalam acara Milad ke-61 Unismuh, sepuluh program studi (prodi) yang berhasil meraih akreditasi unggul pada tahun akademik 2023/2024 juga menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Rektor Unismuh, Prof Dr H Ambo Asse, MAg. Penghargaan ini disaksikan oleh dekan masing-masing fakultas.
Acara tersebut juga diramaikan dengan penandatanganan MoU antara Unismuh Makassar dengan Bank Sulselbar Syariah terkait pengelolaan gaji karyawan Unismuh. MoU lain juga ditandatangani antara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel dengan Bank Sulselbar Syariah mengenai penyediaan dan pemanfaatan jasa layanan perbankan. Sebagai bentuk apresiasi atas kerjasama yang telah terjalin, Bank Sulselbar Syariah memberikan paket umroh kepada Unismuh Makassar. (Hadi/Cris)