PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah - Pemanfaatan Musholla hanya semata-mata sebagai tempat melaksanakan shalat wajib yang lima waktu dianggap kurang relevan. Hal itu dipahami dan menjadi kesepakatan oleh sebagian besar takmir musholla At-Taqwa yang berada di Dusun Pengalusan, Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah yang terdiri dari anak-anak muda.
Terinspirasi dari berbagai takmir Masjid percontohan, serta didorong oleh Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purbalingga melalui agenda Rakerda beberapa bulan yang lalu, maka takmir Musholla At-Taqwa lebih giat lagi memperkenalkan aneka program dan kegiatan di dalamnya.
Dalam meningkatkan kepedulian sosial, Takmir masjid menginisiasi program infak beras dengan menyediakan toples besar di belakang shaff jamaah putri.
Selama ini, infak yang dilakukan baru berupa uang yang dibawa oleh sebagian jamaah yang datang untuk mendirikan shalat. Padahal, tidak semua jamaah memiliki pecahan rupiah, namun di antara mereka ada yang memiliki kelebihan beras di rumahnya.
Atas dasar itu, Infak Beras mulai dibuat untuk memberikan suasana serta semangat baru mengenai hakikat infak yang sesungguhnya, yakni tidak sekadar uang. Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang untuk kemaslahatan umum, hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat Bab I Pasal 1.
Dengan demikian, keberadaan beras sebagai salah satu bahan makanan pokok masyarakat menjadi sesuatu yang penting untuk dikelola. Takmir masjid mengajak jamaah untuk mengidentifikasi warga yang memerlukan persediaan beras, dan memotivasi jamaah lainnya yang berkecukupan kesediaan berasnya di rumah untuk disisihkan.
Mendukung hal tersebut, LazisMu Universitas Ahmad Dahlan turut mendukung dengan memberikan bantuan beras sebanyak 60 kg.
Herli Utomo, Panitia pelaksana sekaligus Bendahara Takmir dan Sekretaris Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pengalusan menuturkan bahwa pentasyarufan infak beras tersebut akan dilakukan bersamaan dengan agenda Ngarit Mawon, Kamis (9/10) mendatang.
"Insyaallah pentasyarufan perolehan infak beras yang perdana ini akan dilaksanakan melalui bazar sembako murah pada saat Ngarit Mawon," terang Herli.(DF/nurvi)