Haedar Nashir: PPI AMF Amal Jariyah Almarhum Malik Fadjar

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
605
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan PPI Abdul Malik Fadjar (21/2).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan PPI Abdul Malik Fadjar (21/2).

MALANG, Suara Muhammadiyah - Pengembangan di sektor pendidikan terus dilakukan oleh Muhammadiyah. Hal ini bukan sekedar omon-omon belaka. Berlokasi di Jalan Pangestu, Dusun Telasih, Desa Kepuharjo, Karangploso Malang, berdiri sebuah ponpes megah yang memiliki fasilitas lengkap. Mulai dari asrama yang representatif, sport and arts center, laboratorium teknologi informasi, lingkungan yang bersih dan hijau, serta lainnya. Ponpes yang berdiri di atas lahan seluas 1,1 hektar ini nantinya akan diorientasikan untuk menyiapkan calon pemimpin berwawasan global melalui berbagai program unggulan yang telah disiapkan. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir pada Rabu (21/2) berkesempatan meninjau langsung dan sekaligus meresmikan pondok pesantren internasional yang diberi nama Abdul Malik Fadjar (AMF). Turut hadir pula Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM sekaligus Menteri Koordinator PMK Muhadir Effendy dalam peresmian tersebut. 

Dalam sambutannya, Haedar menyampaikan terimakasih kepada Universitas Muhammadiyah Malang yang telah menyerahkan aset gedung kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim dan kemudian dapat dikelola sebagai PPI AMF. Adapun penggunaan nama Abdul Malik Fadjar sebagai identitas ponpes itu tidak lain sebagai cara meneladani nilai perjuangan, kecerdasan, dan pengabdian seorang guru bangsa. 

“Beliau merupakan sosok yang saya takzimi. Kita semua juga tahu kiprah, perjuangan, dan kontribusi beliau. Bukan hanya bagi pendidikan di Muhammadiyah saja, tapi juga kontribusinya bagi pendidikan nasional. Termasuk di dalamnya usaha beliau untuk merintis pendirian UMM hingga menjadi universitas bertaraf internasional seperti sekarang,” tuturnya. 

Guru Besar Sosiologi UMY tersebut mengutip hadis tentang tiga amalan yang tidak akan terputus hingga akhir hayat. Hal itu menurutnya sangat relevan jika dibawa dalam konteks kiprah perjuangan sosok Malik Fadjar. 

“Sedekah jariyah, doa anak yang sholeh, serta ilmu yang bermanfaat. Ketiga itu adalah amalan yang tidak akan putus hingga akhir hayat yang mana sangat cocok dengan almarhum Abdul Malik Fadjar,” katanya. 

Menurutnya hal ini juga menjadi cara Muhammadiyah untuk berkontribusi untuk Indonesia Emas 2045. Untuk mewujudkannnya dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, baik dari aspek agama, pancasila, global, serta menguasai teknologi. Dengan begitu, SDM Indonesia bisa bersaing di dunia internasional. 

Di sisi lain, Menko PMK menegaskan bahwa UMM telah melakukan langkah konkret dalam dalam pengembangan persyarikatan Muhammadiyah. Hal itu dibuktikan dengan pemberian hibah gedung pondok pesantren ini kepada PWM Jatim. Ia berharap agar langkah ini bisa ditiru oleh amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang lain.

“Jadi jangan selalu menunggu dapat sesuatu dari pimpinan Muhammadiyah. Tapi juga bisa ikut berkontribusi langsung seperti UMM ini. Semoga ponpes internasional ini mampu memberikna manfaat yang banyak dan luas,” ungkapnya. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Kepala SMP DIMSA Sragen, Wibowo Juli Saputro, M.Pd menandatangani Not....

Suara Muhammadiyah

5 June 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Kafilah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah berbunga-....

Suara Muhammadiyah

8 March 2024

Berita

SAMARINDA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pa....

Suara Muhammadiyah

7 April 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam menghadapi era Industri 5.0 Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Mu....

Suara Muhammadiyah

30 September 2023

Berita

Kolaborasi PCM Girimulyo dan PKU Muhammadiyah Gamping KULONPROGO, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cab....

Suara Muhammadiyah

19 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah