Haedar Nashir: Penghargaan Ini Tidak Pribadi, Tapi Melekat dengan Organisasi

Suara Muhammadiyah

Penulis

1
73
Prof Dr Haedar Nashir M.Si

Prof Dr Haedar Nashir M.Si

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Seperti di banyak acara perayaan atau jamuan makan. Meja dan kursi ditata melingkar. Acara yang diawali dengan agenda makan-makan itu dihadiri oleh Direktur Rumah Zakat Irvan Nugraha dan Dewan Pembina Rumah Zakat Yayan Somantri. Kedatangan rombongan Rumah Zakat ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta ini bukan tanpa alasan, selain ingin bersilaturahmi, mereka juga ingin menyampaikan apresiasi secara langsung kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir atas berbagai peran keumatannya yang menginspirasi (25/2). 

Menurut Haedar, meski penghargaan yang disematkan kepadanya bersifat pribadi, namun penghargaan tersebut tak dapat dilepaskan dari nama besar Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan. 

“Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh rombongan dari Rumah Zakat. Pertama, atas kehadirannya di sini. Kedua, terima kasih yang tak terhingga secara pribadi atas penghargaan Lifetime Achievment Awards yang diberikan kepada saya. Tentu penghargaan ini tidak pribadi, tapi melekat dengan organisasi,” pungkasnya. 

Menurutnya, Rumah Zakat telah menjadi salah satu pilar kekuatan bersama dalam usaha mencerdaskan, memberdayakan, mencerahkan, dan memajukan kehidupan bangsa. Melihat potensi besar ini, kerja sama antara Muhammadiyah dengan berbagai lembaga seperti Rumah Zakat perlu untuk terus ditingkatkan kepada level radius kebermanfaatan yang lebih luas. Yakni dalam memajukan sektor ekonomi umat. 

“Tanggung jawab kita dalam memakmurkan kehidupan umat tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kerja-kerja kolektif yang tersistem,” ujar pria kelahiran Bandung Selatan tanggal 25 Februari 2025 tersebut. 

Haedar menegaskan bahwa tantang yang dihadapi umat Islam ke depan akan jauh lebih berat. Ia berkaca pada titik lemah umat Islam Indonesia yang berada di sektor ekonomi dan kesejahteraan. Hal ini menggambarkan sebuah piramida sosial yang menunjukkan bahwa keadaan umat Islam tak jauh berbeda dengan kondisi bangsa Indonesia. Yang mana masalah kesenjangan masih menjadi problem yang dominan dan mengharuskan seluruh lembaga Islam bersatu untuk menyelesaikannya.  

Haedar berdalih, problem ini seharusnya mampu membangun kesadaran baru yang progresif di tubuh umat Islam untuk mengubah strategi dan orientasi gerakannya, dari model gerakan yang serba konfrontasi terhadap segala hal menjadi arus produktif dan memiliki solusi alternatif. “Hanya dengan itu umat Islam bisa keluar dari situasi yang sangat krusial ini,” tegasnya. 

Irvan Nugraha dalam sambutan singkatnya mengaku bahwa lembaga yang ia pimpin itu terus berusaha belajar dari Muhammadiyah yang memiliki pengalaman cukup panjang. Selama lebih dari satu abad, Muhammadiyah telah memainkan peran yang cukup signifikan menyangkut urusan keumatan maupun kebangsaan. Menurutnya, Muhammadiyah jauh lebih proper dalam hal ini karena memiliki modal pengalaman dan sekaligus dipimpin oleh seorang tokoh yang sangat luar biasa. 

Kedatangan Rumah Zakat selain ingin menyampaikan apresiasi secara langsung atas penghargaan yang diperoleh Haedar Nashir dalam acara Public Expose Rumah Zakat 2025 beberapa waktu lalu di Jakarta (13/2). Yang pada waktu itu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir diwakili oleh Din Wahid, Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tapi juga memohon kepada Guru Besar Sosiologi UMY tersebut untuk bersedia menjadi Dewan Penasehat di Rumah Zakat. 

“Silaturahmi kami di sini ingin mendapatkan nasehat, dan berharap nasehat ini dapat terus dilanjutkan, tidak hanya untuk saat ini. Maka hari ini atas izin dari dari Dewan Pembina, mohon kesediaan Prof Haedar untuk menjadi Dewan Penasehat di Rumah Zakat,” pinta Irvan. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Kompak Guru, Orang Tua, dan Siswa BALIKPAPAN, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya memperkuat ukh....

Suara Muhammadiyah

24 December 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - KH Omo Suyatna, seorang tokoh reformis keagamaan yang lahir 96 tahu....

Suara Muhammadiyah

11 January 2024

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah - (24/12/2023) Pimpinan Komisariat IMM STAI Muhammadiyah Klaten adakan ke....

Suara Muhammadiyah

28 December 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) terus menunjukkan ko....

Suara Muhammadiyah

18 October 2023

Berita

Muhammadiyah dan Kitabisa Resmikan Program Pelatihan Kerja Berkelanjutan Aktualisasi Dakwah untuk K....

Suara Muhammadiyah

19 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah