Galpão da Cidadania dan Fikih Almaun Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
238
Bagian depan (pintu masuk) Museu do Amanhã

Bagian depan (pintu masuk) Museu do Amanhã

Galpão da Cidadania dan Fikih Almaun Muhammadiyah

Oleh: Syamsul Anwar, Ketua PP Muhammadiyah

Pada minggu terakhir bulan Juli 2024 lalu penulis mengunjungi sebuah kota nun jauh di pojok selatan bagian barat bumi, Rio de Janeiro. Perjalaanan tersebut dalam rangka menjadi “tabiit-tabiin”, alias mengikuti, rombongan Kemenko PMK, yang dipimpin Bp. Muhadjir Effendi. 

Pesawat yang ditumpangi ketika berangkat adalah pesawat KLM (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij / Perusahaan Penerbangan Kerajaan), milik Belanda. Rute perjalanannya sangat panjang, mencapai 32 jam. Dari Jakarta, lewat Kuala Lumpur, Amsterdan, baru ke kota “Sungai Januari” di benua Amerika Latin itu. Di Bandara Rio de Janeiro, rombongan Menko PMK disambut oleh Duta Besar RI untuk Brasil. Kemudian dibawa ke restoran “Amir”, milik orang Libanon, untuk makan malam. Selesai santap malam rombongan diinapkan di JW Marriott Hotel yang terletak di kawasan pantai terindah di Rio, pantai Copacabana.

Brasil adalah sebuah negara republik berbentuk federasi, dengan ibu kota Brasilia. Ibu kota ini adalah kota baru, dibangun dan diresmikan tahun 1960 untuk menggantikan ibu kota lama Rio de Janeiro. 

Brasil merupakan negara yang memilki kawasan teritorial terluas kelima di dunia. Wilayah negara ini mencakup separoh dari luas benua Amekika Selatan. Penduduk Brasil juga besar jumlahnya, mencapai lebih dari 200 juta orang. Dengan demikian, ia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar kelima sesudah Cina, India, Amerika Serikat, dan Indonesia. Kota Rio de Janeiro sekarang adalah ibu kota dari negara bagian (estado) dengan nama yang sama, yaitu Rio de Janeiro juga.  

Kota yang berarti Sungai Januari ini dibangun pertama kali tahun 1565. Pada tahun 1808 hingga 1822 Rio menjadi ibu kota dari Imperium Raya Portugal. Ini adalah keunikan Rio, di mana sebuah ibu kota dari negara kolonial terletak di wilayah koloni. Ketika Brasil memerdekakan diri dari negara induknya, Portugal, Rio de Janeiro tetap menjadi menjadi ibu kota Brasil hingga tahun 1960.

Sebelum mengikuti acara pokok di Rio de Janeiro, Menko PMk dan rombongan memanfaatkan hari Selasa, 23 Juli untuk melihat-lihat beberapa objek historis, sosial, dan budaya. Di pagi hari rombongan mengunjungi Museu Histórica Nacional (Museum Sejarah Nasional) Brasil. Sebetulnya museum ini pada hari itu tutup, tetapi karena menghormati tamu negara museum dibuka untuk kunjungan rombongan Menko PMK. Koleksi museum ini mencakup empat aspek: koleksi arsip sejarah, koleksi arsip kelembagaan, koleksi arsip bibliografi, dan koleksi museum. Yang terakhir ini mencapai jumlah 170.000 item, yang meliputi koleksi benda-benda sejarah yang berasal dari zaman purbakala hingga saat ini dan merupakan beragam jenis aset budaya. 

Dari Museu Histórica Nacional (MHN) rombongan bergerak menuju Museu do Amanhã (Museum Masa Depan) yang terletak tidak jauh, sekitar 15 menit dengan kenderaan roda empat. Museum ini terletak di tepi pantai dan amat ramai dengan pengunjung. Bangunan museum seperti menyerupai ikan hiu dan penataan ruang di dalam lebih modern dibandingkan dengan MHN, barangkali sesuai dengan namanya Museum Masa Depan.

Museu do Amanhã diklaim sebagai sebuah museum sains yang khas dan yang menawarkan sebuah visi bagaimana kita hidup di masa depan. Museum ini mempromosikan dan mencerahkan cakrawala pikiran dan memperluas pengetahuan serta mengubah cara berfikir dan bagaimana kita mengambil keputusan untuk bertindak. Bangunan museum ini dibuat menjorok ke laut dalam Baía de Guanabara (Teluk Guanabara). Pintu masuk museum berada di tepi pantai yang sudah ditimbun dan diratakan dan bagian ujung bangunan museum berada dalam laut yang diurug. 

Pukul 12:15 rombongan menuju tempat makan siang, Al-Khayam Restaurant, yang tidak terlalu jauh dari museum, guna mengganjal perut yang mulai keroncongan. Kemudian sesudah itu rombongan langsung menuju Restaurante de Povo Herbert de Sauza-Betinho (Restoran Rakyat Herbert de Sauza-Betinho). Restoran ini adalah dapur tempat makan orang tidak mampu, berkebutuhan khusus, dan lansia. Program ini dikelola oleh Governo do Estado Rio de Janeiro (Pemerintah Negara Bagian Rio de Janeiro) bekerja sama dengan sejumlah pihak lain (swasta dan pendonor). 

Objek kunjungan terakhir rombongan pada hari itu adalah sebuah sekolah dengan makan gratis, yang bernama CESA, singkatan dari Colegio Estadual Sauza Aquir. Sampai di sana jam 15:15. Ini merupakan sekolah menengah publik di kota Rio di mana para siswanya mendapat makan gratis siang dan malam. Makanan di masak di sekolah, ada juru masaknya sendiri.

Tujuan utama kunjungan Menko PMK dan rombongannya adalah untuk menghadiri The Ministerial Meeting of the G20 Task Force for the Establishment of a Global Alliance against Hunger and Poverty (Pertemuan Tingkat Menteri dari Satuan Tugas G20 untuk Pembentukan Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan). Pertemuan diadakan di suatu tempat yang dinamakan Galpão da Cidadania (Gudang Kerakyatan), sebuah tempat yang merupakan dapur untuk memberi makan gratis kepada rakyat yang tidak mampu. 

 Bertindak selaku tuan rumah pertemuan ini adalah Brasil karena negara ini yang menjadi ketua presidensi G20 untuk tahun 2024 (1 Desember 2023 s/d 30 November 2024). Tujuan pertemuan ini adalah untuk memfinalkan rumusan kerja Gugus Tugas Presidensi G20 dan menyetujui Dokumen Pendiriannya, yang mendukung Aliansi Global sebagai inisiatif yang lahir dari G20, guna persiapan peluncuran resminya pada KTT G20 Rio de Janeiro di bulan November 2024. 

Isu pokok yang dimunculkan dalam Pertemuan Gugus Tugas G20 Tingkat Menteri ini adalah masalah terjadinya perlambatan bahkan kemunduran pencapaian target SDGs, antara lain SDGs 1 (bebas kemiskinan) dan SDGs 2 (kelaparan nol). Terjadinya perlambatan dan kemunduran ini disebabkan beberapa kondisi, antara lain kondisi perubahan iklim, kehilangan keragaman hayati, pandemi Covid-19, dan lain-lain. 

Dalam sidang tersebut dirilis laporan tahun 2024 tentang keadaan kerawanan pangan dan malnutrisi dunia tahun 2023 yang menyatakan bahwa sekitar 733 juta orang di muka bumi terpapar kelaparan dan lebih dari 2,8 milyar orang (lebih dari sepertiga penduduk bumi) tidak dapat mengakses makanan sehat. Terdapat peningkatan sebanyak 152 juta orang di seluruh dunia yang menghadapi kelaparan pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi. Dalam laporan pada pertemuan Gugus Tugas itu juga dinyatakan keberhasilan Brasil dalam menurunkan jumlah orang terpapar kelaparan (sehari atau lebih tidak mendapat makanan) dari 17,2 juta menjadi 2,5 juta penduduk Brasil.

Bagaimana dengan gerakan Almaun Muhammadiyah? Dalam sejumlah bagian Program PPM 2022-2027, terutama dalam program pelayanan sosial, telah diberi arahan melakukan upaya “perwujudan kesejaheteraan masyarakat buruh, petani, nelayan, difabel, dan kelompok duafa-mustadafin lainnya sebagai perwujudan Islam rahmatan lil-‘alamin.” Harapannya seluruh elemen Muhammadiyah tidak abai terhadap doktrin Almaun ini, terutama menghadapi kondisi mulai munculnya fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) sekarang. Apalagi dalam situasi berkecamuknya perang di Timur Tengah yang tentu akan berpengaruh terhadap pasokan BBM ke berbagai bagian bumi. 

Sumber SM nomor 21 tahun 2024


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Jalan Sunyi Orang Tua kita Memberikan Keteladanan Oleh: Rumini Zulfikar (Gus Zul) "Kami perintahka....

Suara Muhammadiyah

2 April 2024

Wawasan

Bermuhammadiyah di Akar Rumput: Antara Peluang dan Tantangan Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM T....

Suara Muhammadiyah

25 July 2024

Wawasan

Tapak Tilas Penerjemahan Al-Qur`an dalam Bahasa Inggris (2) Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilm....

Suara Muhammadiyah

5 June 2024

Wawasan

Pendidikan Perdamaian Atasi Kekerasan Oleh: Rizki Putra Dewantoro Pendidikan memainkan peran krusi....

Suara Muhammadiyah

26 October 2023

Wawasan

Gerakan Filantropi Muhammadiyah melalui Mentari Club Foot Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Penderi....

Suara Muhammadiyah

20 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah