FKIK Unismuh Jalani Visitasi Akhir Pembukaan Program Spesialis Kegawatdaruratan

Publish

16 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
671
Foto Istimewa

Foto Istimewa

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menapaki babak baru. Setelah tiga tahun penantian, kampus ini akhirnya menerima visitasi resmi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) untuk pembukaan Program Pendidikan  Dokter Spesialis (PPDS) Emergency (Kegawatdaruratan).

Visitasi yang digelar 15–18 September 2025 di Aula FKIK Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, menjadi momentum yang menguji kesiapan FKIK—mulai dari kurikulum, sumber daya dosen, sarana prasarana, hingga jejaring rumah sakit pendidikan.

Tiga Tahun Penantian

Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abd Rakhim Nanda, tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Dalam sambutannya, ia mengingat kembali perjuangan panjang sejak awal pendirian FKIK. “Alhamdulillah, hadirnya tim asesor hari ini mengingatkan kami pada awal perjuangan membentuk fakultas ini. Kerja keras tim dan dukungan banyak pihak akhirnya prodi Spesialis emergency masuk ke tahap visitasi," ujar Rakhim 

Perjuangan itu, sambungnya, bukan perkara sepele. Selama tiga tahun, proposal Spesialis Kegawatdaruratan bolak-balik direvisi sesuai arahan kementerian. Tim task force FKIK bahkan kerap bekerja hingga larut malam untuk melengkapi persyaratan.

Direktur Kelembagaan Kemendiktisaintek, Denny Kurniawan PhD, menegaskan bahwa visitasi lapangan bukan sekadar formalitas. “Proses ini adalah klarifikasi dan konfirmasi terhadap dokumen usulan. Hanya satu langkah lagi menuju izin operasional. Kami berharap perbaikan nanti bersifat minor dan dapat diselesaikan dalam dua minggu,” katanya.

Ia menambahkan, Spesialis Kegawatdaruratan Unismuh akan menjadi yang ketiga di Indonesia. Karena itu, standar mutu penyelenggaraan, kurikulum, serta kolaborasi rumah sakit mitra akan menjadi sorotan utama.

Harapan dari Kawasan Timur

Kehadiran program spesialis ini disambut antusias Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX. Kepala LLDIKTI, Dr. Andi Lukman, menyebut pembukaan PPDS Emergency sebagai kabar baik bagi Indonesia Timur. “Momentum ini sudah lama dinanti. Kami berharap semangat seluruh pihak tetap terjaga hingga program ini resmi berjalan,” ujarnya.

Makassar dipandang strategis sebagai pusat rujukan medis kawasan timur. Kehadiran dokter spesialis emergency akan memperkuat kapasitas layanan kegawatdaruratan, terutama di wilayah dengan akses terbatas.

PPDS Emergency Unismuh menekankan keunggulan pada aspek kebencanaan. Apalagi dengan pengalaman keterlibatan selama ini bersama Muhammadiyah Disaster and Management Center (MDMC) dalam merespon berbagai bencana baik di dalam maupun luar negeri.

Unismuh telah menyiapkan fasilitas sesuai standar, mulai dari ruang kuliah, laboratorium keterampilan klinik, hingga jejaring rumah sakit pendidikan yang telah terakreditasi. Rektor menyebut, kehadiran rumah sakit mitra yang siap bekerja sama menjadi bukti keseriusan Unismuh membangun ekosistem pendidikan kedokteran spesialis.

Dalam agenda visitasi, tim asesor melakukan pemeriksaan dokumen kurikulum, wawancara dengan calon dosen, serta peninjauan langsung sarana prasarana. Rumah sakit pendidikan utama bahkan ikut terhubung dalam breakout room daring untuk mempresentasikan kesiapan layanan.

Tim evaluasi lapangan PPDS Emergency Unismuh Makassar menghadirkan jajaran asesor lintas lembaga, yaitu Deny Kurniawan – Direktorat Kelembagaan, Andi Lukman – Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Dany Hilmanto – Universitas Padjadjaran, Diah Kurnia Mirawati – Universitas Sebelas Maret, Soetrisno – LAMPTKes, Arianti Anaya – KKI, Nasrudin Andi Mappaware – AIPKI, Andi Wahyuningsih – ARSPI, Eko Agung Nugroho – Kolegium Kedokteran Emergensi, Lingga Kresna Adiputra – Direktorat Kelembagaan, dan Abdul Rosid – Direktorat Kelembagaan.

Jejak Baru Pendidikan Kedokteran Muhammadiyah

Jika izin resmi diterbitkan, Unismuh akan mencatat sejarah sebagai salah satu pusat pendidikan kedokteran spesialis Muhammadiyah pertama di kawasan timur. Kehadiran Spesialis Emergency diharapkan memperkuat jejaring Muhammadiyah dalam melahirkan tenaga medis yang berorientasi pada pelayanan umat.

Bagi Sulawesi Selatan, ini bukan sekadar pencapaian akademik, melainkan investasi kesehatan jangka panjang. Program ini akan menghasilkan dokter yang terlatih menghadapi kondisi darurat, dari kecelakaan lalu lintas hingga bencana alam—realitas sehari-hari di kawasan dengan risiko tinggi.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Panitia Ramadhan di Kampus (RDK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kem....

Suara Muhammadiyah

22 March 2025

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Salah satu bukti nyata Muhammadiyah Boarding School (MBS) Zam-Z....

Suara Muhammadiyah

23 May 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang bernaung di bawah....

Suara Muhammadiyah

25 October 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Siswa SMA Muhammadiyah 6 Kota Makassar Riswandi terpilih menjadi sala....

Suara Muhammadiyah

29 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sabtu (27/7/2024) Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan ....

Suara Muhammadiyah

29 July 2024