YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah -Setelah selesai diproduksi dan mulai didistribusikan ke berbagai festival nasional dan internasional, film fiksi berjudul Liang karya Marcellino Jhonanda mendapatkan special mention pada Festival Film Pendek Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Balai Litbang Agama Jakarta Kementerian Agama RI. Tidak hanya itu, film ini juga masuk nominasi cerita terbaik dan film terbaik.
Liang sendiri awalnya ditujukan untuk skripsi karya Marcellino Jhonanda sebagai sutradara, Handarbe Linuwih sebagai penulis naskah, dan Yaiba Kallani sebagai Editor dan Budi Dwi Arifianto sebagai dosen pembimbing. Film ini bercerita mengenai perbedaan agama dalam satu keluarga yang hidup rukun. Suatu saat, sang ibu yang seorang muslim meninggal dunia dan memberikan wasiat untuk dimakamkan di sebelah sang suami yang beragama Katolik. Wasiat tersebut menimbulkan perdebatan yang besar antara kedua anaknya yang juga berbeda agama.
Marcellino yang merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY Angkatan 2019, menyampaikan bahwa cerita itu terinspirasi dari kisah nyata Art Director dalam film ini, yaitu Atta. Ia tumbuh di keluarga yang berbeda agama dan tak jarang mengalami konflik serta perdebatan dalam memutuskan aturan agama mana yang akan diterapkan.
Setelah mendiskusikan dengan seluruh kru produksi yang terlibat, kisah ini akhirnya diputuskan untuk diproduksi. “Ini menjadi tantangan tersediri bagi tim karena isunya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Saya berharap film ini mampu menggambarkan keharmonisan keluarga dengan konflik yang rumit dan dikemas dalam karya film pendek”, paparnya, pada Sabtu (31/8).
Kaprodi Ilmu Komunikasi UMY, Fajar Junaedi mengatakan bahwa Program Studi Ilmu Komunikasi UMY selalu mendukung karya mahasiswa. Terutama karena karya juga bisa menjadi pilihan bagi mahasiswa yang akan lulus selain melalui jalur skripsi dan publikasi artikel ilmiah. “Kami selalu berusaha memberikan ruang kreatifitas kepada mahasiswa agar terus mengembangkan bakat dan minatnya sepanjang bermanfaat dan berkaitan dengan ilmu komunikasi”, ucapnya.
Pencapaian ini membahagiakan Marcellino. Ia merasa usahanya dan seluruh kru yang terlibat menjadikan pijakan yang lebih tinggi untuk menghasilkan karya-karya selanjutnya terutama isu-isu yang sering dikesampingkan di Indonesia. Selain itu, film Liang diharapkan mampu menjadi pengingat dan pelajaran dalam berkehidupan sosial. “Membanggakan menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY yang selalu didukung kampus untuk berkompetisi,” pungkasnya.