TIMOR LESTE, Suara Muhammadiyah- Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Budi Santosa M.Pd. yang Ketua Program Studi S-1 Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif (PVTO) dan Dr. agr. Ir. Adhita Sri Prabakusuma, S.P., M.Sc., IPM. sebagai Insinyur Profesional Madya bidang Teknologi Pangan dari Program Vokasi D-4 Bisnis Jasa Makanan, melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional di Timor-Leste. Kegiatan yang dilaksanakan pada Ahad (20/08) di Kompleks Sekolah Islam Yayasan An-Nur tersebut meliputi pelatihan vokasional dan pengawasan mutu makanan bagi pemuda muslim di Timor Leste.
Dua kegiatan tersebut bertujuan untuk membekali para pemuda Muslim Timor-Leste dengan keterampilan teknis dalam bidang service sepeda motor dan pengawasan mutu makanan yang kemudian akan dimanfaatkan dalam kegiatan wirausaha yang ditekuni maupun juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pemaparannya, Budi menjelaskan mengenai pentingnya pemeriksaan kondisi motor yang telah digunakan dalam jangka waktu lama agar performa mesinnya tetap normal dan aman dikendarai di berbagai medan. Melalui strategi pembelajaran lecture-showing method dan worked examples, Budi menjelaskan tentang dua kategori service motor, yaitu service motor kategori ringan dan service motor kategori berat.
Selanjutnya, Adhita dengan menggunakan strategi pembelajaran yang sama, menguraikan tentang teknis penggunaan rapid test yang mampu mendeteksi secara kualitatif status kehalalan daging ayam apakah terkontaminasi oleh daging babi atau tidak dan rapid test untuk mendeteksi cemaran pestisida golongan organofospat pada sayuran. Kedua rapid test tersebut menggunakan teknologi lateral flow immunochromatographic assays (LFIAs).
“Pemeriksaan kehalalan dan ke-thoyyib-an bahan pangan tersebut dapat membantu masyarakat Muslim Timor-Leste untuk mengetahui lebih jauh status kehalalan dan keamanan (thoyyib) pangan yang merupakan bagian dari ketaatan terhadap ajaran agama Islam sekaligus juga memastikan kesehatan masyarakat,” ungkap Adhita.
Seperti yang diketahui, residu pestisida pada suatu bahan pangan akan menumpuk pada tubuh manusia sedikit demi sedikit sehingga di kemudian hari berpotensi membahayakan kesehatan manusia, terutama dapat menyebabkan gangguan sistem syaraf, reproduksi, dan imunitas, mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal, pubertas dini, penyakit kanker, cacat kelahiran, dan peningkatan risiko penyakit alzheimer.
“Bagi peserta yang mempunyai bisnis jasa makanan, memastikan status kehalalan dan keamanan pangan khususnya bebas dari residu pestisida akan meningkatkan minat beli dari konsumen dan memperkuat daya saing usaha. Hal ini berlaku tidak hanya bagi masyarakat Muslim, tetapi juga non-Muslim yang mempunyai persepsi bahwa makanan berlabel halal mempunyai kualitas yang lebih baik, hygiene, aman, dan sehat,” lanjutnya.
PkM Internasional tersebut diikuti oleh 54 peserta dan 16 panitia lokal dari Yayasan An-Nur dan PCIM Timor-Leste. Kegiatan dibuka oleh Ketua Yayasan An-Nur Timor-Leste Mr. Muhammad Anwar Da Costa, Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. yang juga Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UAD, dan Ketua PCIM Timor-Leste. Pelatihan tersebut terwujud atas kerja sama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Timor-Leste yang diketuai oleh Mr. Ipolito Soares serta mendapatkan dukungan penuh dari Wakil Perdana Menteri Timor-Leste sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Pedesaan, Ir. Mariano Assanami Sabino Lopes.
Dalam pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Timor-Leste sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Pedesaan di Palácio do Governo de Timor-Leste (Istana Pemerintahan Timor-Leste) pada Senin (21/08) Ir. Mariano membicarakan rencana tindak lanjut kerjasama dengan PP Muhammadiyah dan juga UAD. Dirinya menilai bahwa, kegiatan PkM Internasional yang diselenggarakan sangat bermanfaat bagi masyarakat lokal Timor-Leste dan menginginkan adanya kegiatan lanjutan, khususnya untuk pengembangan badan sertifikasi halal nasional sekaligus juga memastikan keamanan pangannya.
“Banyak kematian pasien di rumah sakit maupun di rumah penduduk yang disebabkan oleh adanya foodborne disease karena kontaminasi bakteri Gram negatif Salmonella typhi pada telur ayam yang mengakibatkan demam tifoid akut,” ungkap Ir. Mariano.
Selain itu, Ir. Mariano sangat berharap PP Muhammadiyah dapat membuka rumah sakit atau klinik untuk membantu masyarakat Timor-Leste yang membutuhkan bantuan kesehatan, memberikan beasiswa untuk pemuda lokal agar dapat melanjutkan pendidikan
ke universitas-universitas Muhammadiyah di Indonesia, serta dapat memberikan kursus- kursus vokasional singkat yang dapat meningkatkan keterampilan dan kapabilitasmasyarakat lokal untuk dapat lebih mandiri dan berjiwa wirausaha.
Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti menyambut baik hal tersebut dan akan berencana akan mengkoordinasikan usulan tersebut dengan Ketua Umum serta jajaran PP Muhammadiyah. Dalam hal ini, UAD juga mendukung penuh program-program kerjasama yang sedianya akan dilaksanakan oleh PP Muhammadiyah di Timor-Leste. Seperti yang telah diketahui bahwa sebelumnya pada 20 Juli 2023 telah berlangsung pertemuan antara Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si dan Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta yang membahas peluang kerjasama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh kedua dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tersebut juga menjadi langkah awal dari kerjasama yang dibangun oleh Muhammadiyah dan Pemerintah Timor Leste. (Ad/Th)
