Kolaborasi Sekolah Muhammadiyah Parung Serab Kota Tangerang
TANGERANG, Suara Muhammadiyah - Masih tingginya angka kejadian kanker payudara yang menimpa Perempuan di Indonesia dan deteksi yang terlambat menjadi kepedulian bagi para dosen di Fakultas Kedokteran Uhamka. Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker secara umum.
Untuk itulah, dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen-dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA beserta mahasiswanya mengadakan pengabdian pada Masyarakat pada hari Senin, tanggal 18 Desember 2023. Bermitra dengan Kepala Sekolah SD 3 dan SMK 2 Muhammadiyah, acara ini berlangsung di lingkungan Sekolah Muhammadiyah Parung Serab, Tangerang.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih kurang 56 orang yang terdiri dari para guru dan wali kelas SD Muhammadiyah 3 dan SMK 2 Muhammadiyah Parung Serab. Edukasi dipaparkan oleh narasumber dr. Dewi Jantika, Sp.PA yang merupakan dosen FK Uhamka yang juga bertugas di RSAU Halim. Beliau menyebutkan banyak Perempuan yang didiagnosis mengidap tumor ganas payudara yang terlambat datang ke RS dikarenakan ketidakpedulian atas Kesehatan dirinya. Sadari yaitu pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan seminggu setelah masa haid setiap bulannya. Tubuh Perempuan itu penuh dengan hormonal, jika tidak menjaga pola hidup sehat dan peduli dengan dirinya sendiri, akan sangat merugikan kaum Perempuan.
Jika ditemukan perubahan pada payudara pada saat melakukan Sadari, secepatnya memeriksakan diri ke RS atau fasilitas Kesehatan terdekat. Kanker payudara tidak hanya menimpa Perempuan, bisa juga mengenai kaum laki-laki walaupun angkanya rendah.
Adapun faktor-faktor resiko terjadinya kanker payudara pada Wanita, erat kaitannya dengan hal sebagai berikut: haid pertama pada usia di bawah 12 tahun (menarche), wanita yang tidak menikah, wanita menikah tetapi tidak memiliki anak, melahirkan anak pertama pada usia 30 tahun, tidak menyusui bayinya, menggunakan kontrasepsi hormonal dan atau mendapat terapi hormonal dalam waktu yang cukup lama, pernah mengalami operasi tumor jinak payudara, memiliki riwayat kanker dalam keluarga, wanita yang mengalami stres berat, konsumsi lemak dan alkohol secara berlebih, perokok aktif dan pasif, dan mengalami menopause pada usia lebih dari 55 tahun.
Pencegahan pada kanker payudara yaitu salah satunya dengan melakukan upaya untuk mendeteksi / skrining kanker payudara pada tahap awal, sehingga jika terdiagnosis kanker memiliki peluang kesembuhan yang lebih baik dalam perawatan dan pengobatan. Banyak juga penderita yang survive dalam menghadapi kanker payudara. Pencegahan sekunder dapat mencakup pemeriksaan payudara rutin, seperti mammografi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan payudara itu sendiri.
Kegiatan ini diawali dengan pre tes untuk melihat sampai seberapa jauh pengetahuan guru dan wali kelas tentang kanker payudara dan Pemeriksaan Sadari.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pengisian post tes. Peserta tampak sangat antusias terlihat dari beragamnya pertanyaan yang diajukan tentang cara pencegahan dan pemeriksaan sadari. Kegiatan diakhiri dengan pemberian door prize penanya terbaik, joget terbaik peserta dengan nilai tertinggi dan sesi foto bersama.