BEKASI, Suara Muhammadiyah - Pesan penting dalam Idul Fitri tahun ini adalah upaya maksimal membentengi diri dan keluarga terhadap pengaruh negatif perkembangan zaman. "Iman dan akhlak mulia menjadi benteng utamanya," kata Ustadz Ahmad Mustaqim, S.Pd.I.
Khatib shalat Idul Fitri yang digelar PCM Rawalumbu Kota Bekasi di Area Parkir Plaza De’Minimalis, Sepanjang Jaya, itu menyebut era terbuka memerlukan benteng agar bisa memilih dan memilah terhadap sendi kehidupan beragama. Jika tidak, maka akan bisa terbawa atau terjerumus dalam kehidupan yang tidak baik.
Momen Idul Fitri juga menjadi tonggak perbaikan diri. Melalui spirit takwa setelah digembleng dalam madrasah Ramadhan, maka diharapkan bisa mendorong dalam memajukan umat dan bangsa.
Peran media sosial secara masif, maka iman dan akhlak mulia menjadi benteng. media sosial selain bermanfaat sebagai media interaksi yang cepat dan mudah, pada saat yang sama menjadikan penggunanya seolah bebas komentar apa saja.
Sering ditemui ujaran perseteruan, kebencian, permusuhan, saling hujat, dan hoaks menjadi hal biasa di media daring tersebut. Tampa dilandasi akhlak mulai, Medsos bisa mengakibatkan hubungan sosial jadi lebih keras sehingga hilang keadaban, hilang pula rasa damai dan ketenteraman.
Dalam kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan pun mulai terasa adanya peluruhan nilai-nilai utama ini. Politik uang, permusuhan, kebencian, ghibah (menggunjing), tajassus (mencari-cari kesalahan orang lain), provokasi, dan menghalalkan segala cara seakan legal dalam kehidupan politik di tubuh bangsa ini.
Oleh karena itu sangat diperlukan pencerahan akal dan budi, agar semua bisa mewujudkan karakter utama sebagai aktualisasi takwa buah dari puasa Ramadhan.
Idul fitri harus menjadi sebagai momentum untuk menghidupkan kembali nilai nilai utama kehidupan, nilai-nilai akhlak mulia. Menghidupkan kembali kasih sayang, saling
menghormati sesama dan menjaga persatuan. Dengan senantiasa menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan berbangsa maka sesungguhnya kita telah menampilkan cara berislam yang mencerahkan dan memajukan. Bahwa akhlak mulia adalah citra diri setiap muslim, karena sesungguhnya akhlaq mulia tidak bisa dipisahkan dengan keimanan dan ketaqwaan.
Ketika setiap Muslim di negeri ini – sebagai penduduk terbanyak- telah menerapkan karakter utama sebagi perwujudan iman dan takwa, niscaya Allah akan meberikan anugerahnya kepada bangsa kita.