Bercanda Ada Etikanya, Jadi Jangan Sekehendaknya

Publish

9 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
292
Dr H Ghoffar Ismail, MA

Dr H Ghoffar Ismail, MA

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Etika menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Menurut Ghoffar Ismail, Anggota Bidang Kaderisasi dan Organisasi Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti watak, kesusilaan, sikap, tata krama, tata susila, sopan santun, hingga kebiasaan hidup seseorang.

"Secara umum, etika adalah cara hidup yang dijalani seseorang dengan melakukan perbuatan baik dan menjauhi hal-hal yang buruk," ujarnya saat Pengajian Tarjih Muhammadiyah, Rabu (2/7).

Ghoffar menyebut, etika menjadi pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran baik dan buruk. Juga memberikan manusia orientasi bagaimana menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari.

“Etika itu sering disebut sebagai akhlak, istilah resmi yang kita pakai dalam konteks keislaman,” ungkapnya.

Lebih lanjut, etika memiliki tiga fungsi, yaitu menyadari apa yang sedang ia lakukan dan tahu apa yang seharusnya dilakukan, memperhitungkan apa yang akan dilakukannya dan bagaimana pandangan orang lain terhadap perilakunya, dan pembatas pagar yang mengatur pergaulan manusia dalam suatu masyarakat.

“Ketika kita punya etika, berarti kita punya kontrol diri,” tuturnya.

Termasuk dalam bercanda. Ditegaskan Ghoffar, Islam memandang memandang bercanda itu bagian dari interaksi sosial yang dibolehkan, bahkan dianjurkan untuk mencairkan suasana dan mempererat silaturahmi, namun juga harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama. “Jadi, kita menyenangkan orang lain itu pahalanya besar,” tambahnya

Meskipun bercanda diperbolehkan, Islam memberi batasan yang jelas seperti menjaga kehormatan dan harga diri manusia. Tidak boleh ada penghinaan, pelecehan, atau candaan yang merendahkan seseorang secara langsung maupun tidak langsung.

“Setiap manusia berhak untuk dihormati dan tidak dipermalukan, bahkan dalam suasana canda sekalipun,” imbuhnya.

Islam juga menekankan pentingnya prinsip umum dalam bercanda yang bersumber dari nilai dasar syariat. Di antaranya adalah tidak menyakiti atau melukai orang lain, baik secara fisik maupun psikis.

“Candaan yang menyakiti termasuk menghina, mengejek fisik, meniru-niru gerakan orang untuk merendahkan, mengolok suku, ras, atau agama, semuanya masuk dalam kategori yang diharamkan,” tegasnya. (Anggi/Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM, dan Hikmah Dr. H. M.....

Suara Muhammadiyah

23 November 2023

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menilai tema yang....

Suara Muhammadiyah

13 December 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ngomongin soal kader dan perkaderan di Muhammadiyah, tak pern....

Suara Muhammadiyah

11 July 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Semenjak penutupan secara permanen Tempat Pengolahan Sampah Te....

Suara Muhammadiyah

14 August 2024

Berita

Rumuskan Lima Langkah Strategis Majukan Kampus SINJAI, Suara Muhammadiyah - Dr. Suriati, M.Sos.I me....

Suara Muhammadiyah

3 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah