YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Bulan Ramadhan sebagai wahana terbaik untuk berbagi sebagao bentuk menyemai kebaikan kepada sesama. Banyak pengemasan program yang dilakukan, seperti Suara Muhammadiyah dengan berbagi kepada tukang becak, Kamis (13/3).
Program ini menggandeng sebanyak 200 komunitas becak Jalan Kiai Dahlan, khususnya yang sehari-hari selalu mangkal di sekitar kawasan SM Tower Malioboro Yogyakarta. Dalam program berbagi itu, para tukang becak berkesempatan menerima paket sembako dan batik yang diproduksi oleh Suara Muhammadiyah.
Hadi perwakilan komunitas tukang becak mengungkapkan kegembiraannya dengan hadirnya Suara Muhammadiyah, terutama SM Tower Malioboro Yogyakarta. "Alhamdulillah kami bisa mencari rezeki," ungkapnya.
Selain itu, Hadi menyampaikan terima kasih karena telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada komunitas tukang becak tersebut dengan program berbagi ini. "Sehingga kami dapat terus bersemangat mencari rezeki," tuturnya.
Ia mengharapkan agar Suara Muhammadiyah dan SM Tower Malioboro Yogyakarta dapat terus maju ke depan. "Semoga Suara Muhammadiyah terus jaya. SM Tower Malioboro tetap laris dan jaya selalu," harapnya.
Manager Hotel SM Tower Malioboro Yogyakarta Nasikhul Amin mengapresiasi atas antusiasme tukang becak yang selalu bersemangat tanpa kenal lelah dalam melayani para tamu yang menginap di hotel delapan lantai eksklusif tersebut.
“Mewakili semuanya mengucapkan terima kasih atas partisipasinya baik kita di saat susah dan senang, tapi kita tetap bersemangat. Ini ada momen berbagi dari kami, dari Suara Muhammadiyah dan SM Tower Malioboro,” ucapnya.
Amin mengharapkan, program berbagi ini dapat memberikan manfaat dan keberkahan bagi para tukang becak. “Apa pun itu yang penting berkah. Semoga berkah untuk kita semua, untuk keluarga di rumah,” ujarnya.
Amin mengajak para tukang becak untuk senantiasa menjaga tali silaturahmi. Dan juga saling mendukung satu sama lain. “Kita tetap jaga silaturahmi. Ke depan kita akan selalu bekerja sama di halaman SM Tower. Insyaallah berkah untuk semua,” katanya.
Sementara, Deni Asy’ari, Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah mengungkapkan, meski hanya dikemas secara sederhana, program tersebut sebagai simbolisasi dari pergerakkan bersama di lingkungan Suara Muhammadiyah cum SM Tower Malioboro Yogyakarta.
“Kita menjadi bagian dari satu mata rantai aktivitas. Kalau kami ada di dalam, bapak-bapak ada di luar. Dan orang menyebutnya sebagai Simbiosis Mutualisme (saling menguntungkan tanpa merugikan),” tegasnya.
Bagi Deni, dalam ruang mata rantai aktivitas itu, mesti dibutuhkan sinergi dan kerja sama. Baik antara Suara Muhammadiyah, SM Tower Malioboro Yogyakarta, termasuk dengan tukang becak.
“Momen ini (berbagi kepada tukang becak), kira-kira bagian itu (mengisi ruang kebersamaan kita). Walaupun nilainya tidak seberapa, Insyaallah yang terpenting adalah keberkahannya yang luar biasa,” bebernya.
Wakil Sekretaris Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menyimpulkan, melalui program berbagi ini, Suara Muhammadiyah dan SM Tower Malioboro Yogyakarta dapat membangun keakraban bersama dengan tukang becak. Karena dari persaudaraan dan kebersamaan inilah tercipta hubungan yang saling mendukung dan menguatkan.
“Intinya ini menjadi bagian dari kesempatan waktu untuk membangun keakraban bersama melalui simbol-simbol yang diberikan oleh Suara Muhammadiyah. Yang penting kompak, kebersamaan kita mencari rezeki yang halal, berkah, dan thayyib,” tukasnya. (Cris)
