SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Baitul Arqam Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Wirobrajan Yogyakarta dilaksanakan pada Sabtu-Ahad (8-9/2) di Hotel Wijaya 2 Kaliurang, Sleman. Dengan mengusung tema “Baitul Arqam sebagai Wahana Penguatan Ideologi Muhammadiyah dan Kosolidasi Organisasi.”
Ketua PCM Wirobrajan Yogyakarta Ausath Asfiyanto merasa bangga dengan adanya Baitul Arqam selama tempo dua hari itu. Dengan jumlah keikutsertaan peserta sebanyak 103 orang yang berasal dari PCM, PCA, maupun Ortom.
“Peserta dari unsur pimpinan harian, ketua, majelis, dan lembaga, ketua dan sekretaris Pimpinan Ranting Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Kokam. Dan dari PCA semuanya unsur anggota, tapi ada yang di ketua, majelis, lembaga, dan ranting,” sebutnya.
Ausath mengatakan, orientasi utama dari Baitul Arqam ini untuk konsolidasi ideologi dan konsolidasi penguatan organisasi. Sehinggga dapat menciptakan kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir di kalangan Pimpinan maupun anggota Persyarikatan dalam melaksanakan misi Muhammadiyah.
“Insyaallah ada materi yang untuk kita bersama-sama. Ada pemateri Pak Untung Cahyono memberikan materi Penguatan Ideologi Muhammadiyah. Sementara dari Aisyiyah ada materi sendiri, yaitu Penguatan pada Ke-Aisyiyahan,” terangnya.
Selain itu, Ausath menyebut, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Muhammad Ikhwan Ahada juga akan mengisi materi dalam Baitul Arqam tersebut. Juga termasuk Muhammad Wiharto, memberikan materi seputar Manhaj Muhammadiyah.
Wakil Kerua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Aris Thobirin mengapresiasi atas Baitul Arqam PCM dan PCA Wirobrajan. Baginya, ini merupakan bagian dari upaya peneguhan ideologi dan peningkatan komitmen Bermuhammadiyah.
“Karena memang ke depan itu tantangan dakwah Islam, dakwah Muhammadiyah akan semakin berat,” ungkapnya.
Thobirin menyebut, tidak menutup kemungkinan sebagian pimpinan dan anggota Muhammadiyah itu dalam komitmen Bermuhammadiyah, integritasnya dinilai masih kurang. Ia menekankan komitmen Bermuhammadiyah harus tercermin tindakan di dunia nyata.
“Melalui Baitul Arqam ini kita tingkatkan komitmen Bermuhammadiyah kemudian peneguhan ideologi Muhammadiyah. Ini sangat penting,” tegasnya.
Thobirin meminta untuk merefleksikan Qs as-Saff ayat 4. Bahwa dalam berorganisasi harus ikhlas dan menyatukan hati, pikiran, tindakan, dan langkah dalam jiwa persaudaraan untuk berada dalam satu barisan yang kokoh.
"Kita berjuang di jalan Allah dengan kesatuan yang kuat sebagaimana bangunan yang kokoh. Maka, bagaimana kita di Wirobrajan betul-betul memperkokoh persatuan di PCM, PCA, dan Ortom. Berkomitmen dalam Bermuhammadiyah, dakwah amar makruf nahi mungkar," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Thobirin meminta agar menyeruaknya era terbuka seperti sekarang, harus mengedepankan sikap arif-bijaksana. Terutama dalam memfilter informasi.
"Maka kita perlu saring betul informasi jangan sampai kita turut menyampaikan informasi-informasi yang keliru. Kita tabbayun kalau ada hal-hal yang tidak benar, dan bisa menyampaikan informasi yang benar," pesannya.
Hal itu amat diperlukan, lebih-lebih dalam berdakwah. Sehingga dakwah di basis akar-rumput dapat menyemaikan informasi yang valid (autentik), agar umat dapat tercerahkan alam pikirannya. (Cris)
