Alasan Muhammadiyah Menggunakan KHGT

Publish

16 July 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
588
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah secara resmi memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) mulai tahun 1446 H. Menurut Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Abdul Mu’ti, MEd mengungkapkan pemberlakuan KHGT tersebut merupakan implementasi dari keputusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah. Hal ini termaktub di dalam isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.

“Ini menjadi isu yang sangat kompleks, tidak hanya isu yang berkaitan dengan persoalan-persoalan ibadah, tetapi juga isu yang berkaitan dengan politik baik di tingkat nasional maupun global,” ujarnya saat membuka Pengajian Umum PP Muhammadiyah, Jumat (5/7).

Mu’ti melanjutkan, persoalan mengenai KHGT ini menjadi diskursus yang dinamis bilamana ditilik dari manhaj dan konsekuensi dari penggunaannya. Di mana tidak berkaitan dengan persoalan ubudiyah mahdah, tetapi juga persoalan lain yang menyertainya.

“Sehingga, kadang muncul kritik terutama setiap kali memasuki bulan Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha selalu ada debat tahunan (annual debate). Masalahnya selalu berulang, apakah hilal sudah muncul atau belum. Dan perdebatan ini terus-menerus terjadi bahkan juga ketika terjadi perbedaan sampai merembet ke mana-mana,” katanya.

Mu’ti menegaskan penggunaan KHGT tidak hanya terkonsentrasi pada penetapan tiga bulan krusial tersebut. Tetapi, pada saat bersamaan juga berkelindan dengan pelaksanaan ibadah salat. Lewat KHGT, dapat memberikan kepastian kapan masuk waktu salat. “Itu tidak bisa dilepaskan dari penggunaan KHGT,” tegasnya.

Mu’ti menceritakan pengalamannya ketika bertemu dengan Sekretaris Islamic Society of North America (ISNA), bahwa telah menggunakan almanak dengan metode hisab. Dari situ kemudian, dapat berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar tidak mengadakan sidang saat awal bulan Syawal, karena umat Islam merayakan Idulfitri.

“Sidang ditiadakan pada saat Idulfitri untuk menghormati orang Islam yang merayakan Idulfitri itu. Karena itu perhitungan kalender yang menggunakan hisab itu memiliki kepastian sehingga ISNA bisa memberikan informasi kepada Sekjen PBB mengenai kapan Idulfitri dan bisa disinkronkan dengan jadwal persidangan di PBB itu,” terangnya.

Mu’ti menegaskan penggunaan KHGT tidak sekadar hanya menyangkut soalan waktu ibadah semata, namun di saat bersamaan juga menyangkut persoalan politik bahkan sempat berseloroh menyangkut acara pernikahan. Tak kalah pentingnya, KHGT yang diterapkan Muhammadiyah berkorelasi ayat-ayat Al-Qur’an sebagaimana termaktub di Qs Yunus [10]: 5.

“Maka, KHGT yang sekarang sudah mulai populer dikembangkan oleh Muhammadiyah sebagai bagian dari upaya kita bagaimana menerapkan ayat-ayat Al-Qur’an dan juga bagaimana mengaktualisasikannya dalam berbagai aspek kehidupan. Mungkin ini akan menjadi bagian dari diskursus publik yang baru,” tandasnya.

Dalam pengajian ini, hadir sebagai narasumber Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Dr H Oman Fathurohman SW, MAg, Dr Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, MA, dan Dr Hj Maskufa, MA. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Penulisan karya ilmiah berfungsi sebagai media untuk mengembangkan ilm....

Suara Muhammadiyah

19 August 2024

Berita

TANGERANG, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Universit....

Suara Muhammadiyah

8 June 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Magister Pendidikan mengadakan Seminar Kiat Sukses Pengaj....

Suara Muhammadiyah

5 January 2024

Berita

MAROS, Suara Muhammadiyah - Halal Center Unismuh (HCU) Makassar menjalin kerjasama dengan Dinas Kope....

Suara Muhammadiyah

27 September 2023

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah – Era Marketing 4.0 menuju masyarakat society 5.0 humas wajib memilik....

Suara Muhammadiyah

11 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah