Aktivis Swedia 'Walk to Palestine' Kunjungi MDMC, Berbagi Pembelajaran Dampingi Pengungsi

Publish

12 December 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
442
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ada yang istimewa siang tadi di Kantor MDMC PP Muhammadiyah, dua orang aktivis hak asasi manusia (HAM) asal Swedia berkunjung ke Gedung Muhammadiyah Jalan KHA Dahlan, Yogyakarta. Mereka adalah Benjamin Ladraa dan Sanna Ghotbi yang telah bersepeda selama 2,5 tahun ke 18 negara. 

Di Kantor MDMC, Benjamin dan Sanna berbincang dengan Ketua MDMC PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, S.T., Wakil Sekretaris, Barori Budi Aji, S.Hut., dan Ketua Bidang Jaringan dan Kerjasama, Twediana Budi Hapsari, Ph.D. Tujuan keduanya bersepeda keliling dunia untuk meningkatkan kesadaran mengenai situasi di Kamp Pengungsi di Sahara Barat.

Terdapat 175.000 pengungsi yang tinggal di gurun pasir yang sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup selama 50 tahun terakhir. “Kebanyakan orang tidak mengetahui tentang Kamp Pengungsi di Sahara Barat sehingga kami bersepeda ke lebih dari 30 negara selama dua setengah tahun,” ungkap Benjamin, Senin (11/12). 

Kondisi tersebut diungkapkan Benjamin karena pembatasan yang dilakukan di Sahara Barat sehingga kamp pengungsi di sana tidak pernah diberitakan oleh jurnalis. 

“Sahara Barat bukan hanya menjadi pos koloni terakhir di Afrika tetapi juga menjadi koloni terbesar di dunia,” terangnya. Di Indonesia sendiri mereka bertemu dengan beberapa lembaga kemanusiaan, salah satunya adalah Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah. 

“Kami datang ke Indonesia sebulan yang lalu dan sejauh ini bersepeda dari Bali ke Yogyakarta. Kami datang kemarin ke Yogyakarta dan tinggal selama seminggu,” ujar Sanna. Setelah Yogyakarta, rencananya mereka akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara di Eropa, dan kembali ke Aljazair. 

“Saya mengapresiasi semangat kedua pengelana tadi yg mengangkat nasib kelompok Sahrawi yg selama puluhan tahun menjadi pengungsi,” ujar Budi Setiawan. Ia juga berharap aksi kemanusiaan seperti ini dapat menggugah kesadaran masyarakat bahwa masih ada kelompok masyarakat yang terpinggirkan.

Benjamin Ladraa dikenal juga sebagai aktivis Walk to Palestine yang pada 2018 pernah berjalan dari Swedia ke Palestina. Melalui media sosialnya Benjamin menggaungkan spirit kemanusiaan dan kepedulian terhadap Palestina dijajah Israel. (*)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bantul, Daerah Isti....

Suara Muhammadiyah

29 May 2024

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa Ikatan Mahas....

Suara Muhammadiyah

13 July 2024

Berita

KOTIM, Suara Muhammadiyah - Tim Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (Lazismu) Kotawaringin T....

Suara Muhammadiyah

1 August 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial PP Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

5 March 2024

Berita

SUKOHARJO, Suara Muhammadiyah - Gedung LKSA Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Grogol menjadi ruang dan....

Suara Muhammadiyah

25 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah