Akhlak Mahmudah Jalan Menuju Jannah

Publish

5 October 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
196
Talqis Nurdianto. Foto: Cris

Talqis Nurdianto. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Talqis Nurdianto mengajak untuk memperhatikan kembali kualitas akhlak yang dimiliki oleh setiap masing-masing personal. Sebab, menurutnya, akhlak menjadi sesuatu hal paling substansial dalam kehidupan.

“Akhlak ini yang kemudian menjadikan kita mulia di sisi Allah. Bukan karena banyak harta, bukan karena cantik lantas mulia di sisi Allah, tapi semuanya terletak pada akhlaknya,” ujarnya dalam Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah Jetis Kota Yogyakarta di Masjid Adz-Dzakirin, Pingit, Yogyakarta, Jumat (3/10).

Talqis mengetengahkan posisi akhlak sebagai representasi dari perilaku manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Islam secara komprehensif mengatur sedemikian rupa tentang akhlak. Di sinilah dibalik layar Allah SwT mengutus Nabi Muhammad Saw sebagai orientasi menyempurnakan akhlak manusia.

“Maka akhlak ini menjadi penting sekali. Maka semestinya akhlak kita harus baik, lebih-lebih bisa menjadi manusia bertakwa,” tuturnya.

Jika dicermati secara saksama dengan merujuk pada hadis Nabi, seorang sahabat Nabi pernah bertanya ihwal amalan yang bisa mengantarkan ke surga. Kemudian, Nabi memberikan jawaban dengan tegas, “Bertakwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.” 

“Akhlak yang baik itu namanya akhlak mahmudah. Sementara ada akhlak yang tercela namanya akhlak mazmumah. Nah, perilaku yang bisa mengantarkan kita ke surga adalah akhlak yang baik, akhlak yang terpuji,” jelasnya.

Talqis membentangkan secara terperinci akhlak yang bisa mengantarkan masuk ke surga. Pertama, jujur ketika berbicara. Menjadi ironi di era saat ini, akhlak kejujuran mengalami kemerosotan. “Sampai saat ini kejujuran masih sulit ditegakkan,” ungkapnya. 

Kemerosotan kejujuran, disambung Talqis, karena masih banyak orang tua yang mengajarkan anak untuk berbohong. “Kalau sejak kecil diajari bohong, maka dewasa juga akan bohong,” tegasnya. Maka, Talqis meminta untuk menghentikan ajaran buruk itu kepada anak agar ke depan tidak berperilaku seperti yang dimaksud. “Tidak usah berbohong, kalau anak salah ya harus mengaku salah. Jangan diajari untuk berbohong,” sambungnya.

Berbohong hanya akan membuat kegelisahan nurani. Sebaliknya, kejujuran dapat menenangkan nurani. “Orang yang jujur pasti akan tenang. Orang yang bohong ciri orang munafik. Maka, akhlak kita harus diperbaiki,” imbuhnya. Kedua, tepatilah jika berjanji. Orang Muslim yang telah berjanji, wajib menepatinya. “Ini menjadi berat kalau punya janji,” katanya. Berjanji memang tidak mudah, tapi Talqis mendorong sebisa mungkin tunaikan janji itu.

Ketiga, tunaikan amanah. Yakni kepercayaan yang dititipkan kepada orang lain. Jika diberikan amanah, harus ditunaikan. “Kita harus bertanggung jawab terhadap amanah kita,” pesannya. Keempat, jaga kemaluan. “Jangan sampai jatuh pada perzinaan, hati-hati,” ajaknya. Kelima, tahan pandangan. Hindari untuk melihat yang diharamkan. “Ini untuk menjaga kesucian hati kita,” ulasnya. Dan keenam, jagalah tangan. “Jangan sampai menyakiti orang lain,” tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Tim Kolaborasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil mer....

Suara Muhammadiyah

8 November 2023

Berita

SYDNEY, Suara Muhammadiyah — Tiga delegasi Pimpinan Pusat Aisyiyah mengunjungi warga Muhammadi....

Suara Muhammadiyah

12 August 2024

Berita

TEGAL, Suara Muhammadiyah - Kampus 4 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Pondok Pesantren Mode....

Suara Muhammadiyah

29 January 2024

Berita

PUWOREJO, Suara Muhammadiyah - Fakultas Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Purworejo (FIS UMPwr) m....

Suara Muhammadiyah

14 October 2024

Berita

CANBERRA, Suara Muhammadiyah - Sabtu, 2 Maret 2024, di Wisma Atdikbud, 19 Culgoa Circuit, O'Malley, ....

Suara Muhammadiyah

2 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah