Akhir Amanah

Publish

29 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
551
Sumber Foto Unsplash

Sumber Foto Unsplash

Akhir Amanah 

Oleh: Muslim Fikri 

Senja mulai tampak, pertanda malam segera bertugas, rutinitas ini sejatinya menjadi hal biasa bagi sang waktu. Senja bagi sebagian orang menjadi pertanda harus segera bergegas untuk sampai di rumah. Meskipun ada juga beberapa gelintir orang yang memilih jalan lain, yakni menikmati senja dengan caranya sendiri.

Teringat saja dunia hewan, semisal burung yang nyaris sudah sampai ke sarangnya sebelum magrib berkumandang. Burung ini begitu yakin bahwa rezeki itu sudah ada jatah dan takarannya sendiri, andaipun rezeki burung ini sudah habis maka mungkin habis pula usianya. Karena tak ada satu makhluk pun yang tidak beri jatah rezeki oleh Allah taala.

Jadi proporsional saja dengan rezeki, anggap bahwa rezeki itu memang sudah ada di depan, tinggal kita mau menjemputnya apa tidak, jangan dicari karena pencarian itu kadang berujung kebuntuan. Malah kadang tak dikejar rezeki itu datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Tak perlu mengejar kupu-kupu, cukup kita menanam bunga yang terbaik, dan biarkan kupu-kupu itu datang dari arah mana saja, taruh saja gula, pasti semut akan datang.

Sekali lagi senja itu beda dengan siang, maka jangan pernah memaksa diri untuk memaksanya agar sama. Karena keunikan keduanya jelas berbeda, mungkin lebih baik kita arahkan saja untuk menikmati keindahan keduanya. Tak mungkin kita tidur seharian di saat siang, karena kita tak akan menikmatinya. Kenikmatan tidur itu ada di waktu malam. Konon Sahabat Umar menegur sekelompok anak muda yang berlama-lama di masjid, padahal waktu siang itu sangat produktif untuk bekerja.

Nikmati saja prosesnya, tak perlu sedih dengan lapar dan haus saat Ramadhan, karena konsisten dengan perjuangan ini akan berujung pada kenikmatan bukan sesaat tapi kadang bisa panjang dan lama. Tak perlu juga tak antusias dalam perjuangan menahan lapar dan haus tadi, karena meskipun sampai finis, tapi tak akan menemukan kebahagiaan.

Konsisten itu muncul setelah ada komitmen, jika mereka berdua bisa bersama maka akan muncul konsekuensi (dampak). Tim yang juara karena punya komitmen untuk menjadi juara, serta dia konsisten di jalur kemenangan maka juara menjadi kesimpulannya.

Seperti halnya Kupu-kupu itu terasa indah dilihat setelah ada di puncak perjuangan, proses metamorfosis inilah yang harusnya kita potret tak sekedar melihat keindahan setelah menjadi kupu-kupu. Bagaimana saat masih di posisi ulat di awal tanpa keindahan sama sekali, merusak pihak lain, tapi komitmen yang tinggi untuk tak sekedar melantunkan senandung perjuangan membawa ulat masuk ke area puncak perjuangan bernama kepompong, satu tahapan sebelum menjadi kupu-kupu.

Kupu-kupu bisa jadi adalah sebuah kesimpulan atau akhir amanah dari banyaknya tahapan kehidupan. Agar manusia memahami bahwa akselerasi tak selamanya benar. Melewati tangga yang berliku bahkan mendaki tanpa harus melompat bisa saja adalah contoh perjuangan sebelum masuk ke zona euforia kemenangan.

Maka jadilah manusia yang melakukan jejak pengabdian meski perlahan, sembari berdoa semoga jejak pengabdian ini bernilai ketakwaan di hadapan Allah taala, apalagi jika bisa menjadi bahan bakar peradaban di masa mendatang, jadilah amal jariah. Karena sebaik-baik bekal kembali kepada Allah taala adalah takwa.

Akhir amanah itu singkat, semoga amanah apa pun kita berusaha agar ujungnya adalah Husnul-Khatimah. Semoga Bermanfaat

Muslim Fikri, Ketua PCM Ayah, Kebumen


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

IMM: Membaca, Bukan Hanya Bicara Oleh: Fathan Faris Saputro (Penulis buku Luwesitas IMM) Di era di....

Suara Muhammadiyah

23 April 2024

Wawasan

Spirit Hijrah dalam Menjaga Pusaka Kehidupan Umat Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM Troketon "B....

Suara Muhammadiyah

20 July 2024

Wawasan

Pelajari Bahasa Arab untuk Memahami Al-Qur`an  Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya....

Suara Muhammadiyah

7 June 2024

Wawasan

Oleh: Mu’arif Momentum milad Majalah Suara Muhammadiyah tahun ini diwarnai dengan berita meny....

Suara Muhammadiyah

16 August 2024

Wawasan

Sabar dari Keinginan Hawa Nafsu Oleh: Mohammad Fakhrudin Di dalam bukunya Kuliah Akhlaq (hlm. 134-....

Suara Muhammadiyah

28 June 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah