Ahmad Dahlan sebagai Pelopor Gerakan Tajdid

Publish

13 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
784
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

BANTUL, Suara Muhammadiyah - “Bagi para aktivis Muhammadiyah dan pecinta ilmu tentu sering mendengar cerita atau dari membaca buku/majalah serta sumber lain bahwa Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah selalu memelopori gerakan tajdid (pembaharuan: peningkatan, pengembangan, modernisasi), dinamis dalam pemahaman dan pengamalan agama yang diterapkan pada bidang akhlak dan muamalah dunyawiyah. Tajdid yang digagas Muhammadiyah selalu mengambil dari sumber dalil yang paling benar.”

Demikian disampaikan oleh Staf Senior Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amirudin, saat menjadi pembicara Pengajian Khusus Anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tirtonirmolo Barat Kasihan Bantul. Pengajian tersebut berlangsung di di Mushola Al-Huda Kampung Bekelan, Tirtonirmolo Barat pada Selasa (10/12).

Amiruddin menyatakan, KH Ahmad Dahlan merupakan contoh nyata dan fenomenal dari Gerakan Tajdid. Ia menyebutkan salah yang dilakukan oleh KH Ahmad Dahkan dalam meluruskan shaf shalat di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta dan penentuan awal bulan hijriah dengan metode hisab hakiki wujudul hilal.

“Dan sekarang sudah ada wacana untuk merubah menjadi sistem Kalender Hijriah Global Tunggal yang ini perlu para warga Persyarikatan terutama jajaran pimpinannya memahami apa, bagaimana, dan mengapa KHGT itu,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PRM Tirtonirmolo Barat Sofriyanto, dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada segenap pimpinan di Ranting Tirtonirmolo Barat agar selalu menjaga girah dan gairah dalam mengaji dan mengkaji.

“Sebagai bagian warga Persyarikatan di Ranting, maka anggota pimpinan yang hadir saat ini adalah bagian kecil yang berada di ring 1 Ranting, jadi girah dan gairahnya khususnya dalam mengaji dan mengkaji Al-Quran atau ilmu umum harus melebihi dan di atas anggota lainnya,” ujarnya memberi motivasi.

Sofriyanto menjelaskan implementasi Gerakan Islam Berkemajuan setidaknya diwujudkan dalam empat gerakan, yakni Gerakan Dakwah, Gerakan Tajdid, Gerakan Ilmu dan Gerakan Amal. Implementasi tersebut berdasarkan Risalah Islam Berkemajuan (RIB), salah satu produk Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta.

Lebih lanjut, Sofriyanto menambahkan manfaat mengikuti pengajian Khusus Pimpinan. Menurutnya, dengan partisipasi dalam pengajian Khusus Pimpinan merupakan bentuk pengamalan Gerakan Islam Berkemajuan, yakni Gerakan Ilmu.

“Dengan hadir pada acara ini maka akan mendapatkan manfaat banyak. Pahala menuntut ilmu dan ditingkatkan derajatnya karena ilmu, pahala silaturahmi dengan sesama anggota PRM, pahala shalat jama’ah, pahala memakmurkan masjid/musala sebagai rumah Allah, serta manfaat lainnya untuk saat ini maupun ke depan di dunia wal akhirat,” jelasnya. (Fri/Pand)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

VIETNAM, Suara Muhammadiyah – Mengawali tahun 2024 ini Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) ke....

Suara Muhammadiyah

13 January 2024

Berita

Agar Terhindar dari Banjir Bandang Perhatikan 5J dan 3J PURWOREJO, Suara Muhammadiyah – Amal ....

Suara Muhammadiyah

25 November 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Prof. Dr. Agussani....

Suara Muhammadiyah

15 March 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Islam melarang orang pesismis, hal itu disampaikan oleh Ketua Pi....

Suara Muhammadiyah

16 April 2025

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung meraih pencapaian gemilang....

Suara Muhammadiyah

22 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah