Abdul Mu’ti: Upaya Mitigasi Bencana Laksana Kisah Nabi Yusuf dan Nabi Nuh

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1238
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Abdul Mu’ti, MEd

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Abdul Mu’ti, MEd

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Abdul Mu’ti, MEd menjadikan secercah kisah Nabi Yusuf dan Nabi Nuh sebagai suri teladan (uswah hasanah) dalam hal ihwal membangun strategi mitigasi bencana yang relevan dengan ancaman bencana di Indonesia saat ini.

Demikian disampaikan Mu'ti dalam pertemuan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah bersama mitra MDMC dengan mengusung tema “Merajut Silaturahmi Menjalin Ukhuwah dalam Resiliensi Bencana Berkemajuan” pada Senin (1/4) di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Abdul Mu’ti hadir berikan sambutan sekaligus pidato Iftitah kepada para undangan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa strategi menghadapi tantangan geologis dan iklim di Indonesia telah dijelaskan melalui kisah Nabi Yusuf dan Nabi Nuh. 

“Islam memberikan pelajaran soal mitigasi bencana dalam kisah Nabi Nuh dan Nabi Yusuf. Ketika Nabi Yusuf ditanya mengenai makna mimpi tentang 7 ekor sapi gemuk dimakan oleh sapi kurus dan makanan pokok mengering sehingga tidak dapat di konsumsi. Bagi saya ini pelajaran soal mitigasi bencana, kita harus menyediakan makanan yang cukup sebagai langkah antisipasi terhadap bencana yang akan terjadi,” ungkapnya.

Menurutnya harus ada sistem manajemen logistic (makanan) yang dipersiapkan sebagai pelajaran mitigasi bencana. Disisi lain, melalui kisah Nabi Nuh tentang pembuatan kapal dapat menjadi hikmah tersendiri bahwa untuk menghadapi bencana banyak sekali aspek yang harus disiapkan. 

“Nabi Nuh membuat kapal padahal saat itu tidak ada hujan dan badai, bahkan anaknya tidak mau ikut. Dan kenyataannya bencana terjadi, Nabi Nuh dan pengikutnya dapat selamat dari bencana tersebut. Ini adalah landasan penting bagi islam dalam resiliensi bencana, selama ini saat terjadi bencana kita seringkali tergopoh-gopoh saat bencana terjadi karena ketidakmampuan mengantisipasi bencana,” jelasnya. 

Mu’ti meyakini bahwa solusi menghadapi maraknya kejadian bencana di Indonesia dapat ditemukan dan dipelajari melalui ilmu pengetahuan. Namun, Abdul Mu’ti kembali mempertanyakan bagaimana kesiapan dan keseriusan masyarakat untuk menghadapi ancaman bencana melalui persiapan yang lebih matang. 

“Dengan ilmu bisa jelaskan alasan terjadinya gempa dan dengan ilmu bisa mencegah dampak kerusakan yang buruk karena sudah mengantisipasinya dengan sebuah konstruksi dan kebijakan” jelasnya. 

Dalam hal ini, Mu’ti menganggap pemenuhan infrastruktur yang memadai dan tahan terhadap bencana tidak hanya mampu mengurangi dampak kerusakan tetapi juga akan mengubah perspektif kita terhadap bencana.  

“Resiliensi bisa di bangun dengan mitigasi dan persiapan sehingga kisah mengenai bencana bukan lagi mengenai perawatan terhadap fasilitas saat pasca terjadinya bencana yang reaktif dan sporadis. Orang harus tahu apa yang dilakukan serta infrastruktur yang memadai sehingga saat terjadi bencana bukan lagi peristiwa yang terlihat sangat merana” tegasnya. 

Bersama seluruh mitra MDMC yang hadir saat itu, Mu’ti sangat berharap bahwa mental resiliensi berkemajuan dapat dibangun baik melalui advokasi kebijakan sarana infrastruktur terstandarisasi aman bencana, edukasi publik dan penggalangan dana (ready to use) sehingga mampu mendorong terwujudnya collective movement sebagai wujud kerja kepada masyarakat kepada masyarakat. (Budi/Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Aat S Safaat, Wartawan Lulusan HI Meliput Hutan dan Sawah Sebagai seorang yang belajar di Program S....

Suara Muhammadiyah

4 March 2024

Berita

BENGKULU, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) kembali menggelar wisuda peri....

Suara Muhammadiyah

2 June 2025

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Tak hanya teori saja, pembelajaran di Program Studi Ilmu Komunikasi Uni....

Suara Muhammadiyah

18 February 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Aktivis dakwah yang juga intelektual Muhammadiyah Yusron Asrofie, m....

Suara Muhammadiyah

19 February 2025

Berita

BATAM, Suara Muhammadiyah - Peringatan tahun baru islam 1 Muharram 1445 ini hendaknya dapat kita jad....

Suara Muhammadiyah

22 July 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah